Kemenkeu menargetkan persoalan defisit BPJS Kesehatan harus diselesaikan tahun ini
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan memprediksi bakal mengalami defisit sekitar Rp 28 triliun pada akhir tahun 2019. Merespons itu, Kementerian Keuangan menyatakan akan menyiapkan langkah penyelesaian defisit tersebut secara tepat.
Hasil dari langkah-langkah yang ditempuh nanti akan menjadi bahan evaluasi pemerintah untuk menempuh langkah lanjutan."Kita akan koordinasikan dengan lintas kementerian lembaga dan BPJS Kesehatan agar bisa selesaikan ini dengan komprehensif," kata Askolani saat dihubungi Republika.co.id, Rabu . Terkait ketersediaan dana talangan pemerintah untuk menambal defisit BPJS, Askolani enggan menjawab. Ia hanya mengatakan, pemerintah masih melakukan evaluasi secara mendalam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPJS Kesehatan Sebut 2019 Kemungkinan Alami Defisit Rp 28 TIni berdasarkan iuran yang diterima BPJS Kesehatan dikurangi biaya kesehatan.
Baca lebih lajut »
PERSI: Defisit BPJS Kesehatan berdampak terhadap pelayanan kesehatanKetua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) dr. Kuntjoro AP, MKes mengatakan masalah defisit BPJS Kesehatan akan semakin mengganggu pelayanan kesehatan di ...
Baca lebih lajut »
BPJS Kesehatan gelar kompetisi HackathonBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar kompetisi Hackathon atau pembuatan sistem aplikasi dengan waktu yang amat singkat dalam rangka ...
Baca lebih lajut »
BPJS Kesehatan Bandung Sapa LansiaTak hanya lansia, antusiasme peserta lainnya juga sangat tinggi.
Baca lebih lajut »
BPJS Belum Bayar Klaim Rp 6,5 Triliun, Persi Ngadu ke JokowiPersi berharap pemerintah menyesuaikan tarif premi BPJS kesehatan.
Baca lebih lajut »
BPJS-TK jamin perlindungan sosial 239 pekerja migran asal NTTDeputi Direktur Bidang Pelayanan dan Pengembangan Kanal, Badan Penyelengara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK), Yasaruddin mengatakan sebanyak 239 orang ...
Baca lebih lajut »