Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memaksimalkan penyemaian awan untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Kegiatan ini di fokuskan pada wilayah Barat hingga Utara Jakarta, yang berpotensi mengalami peningkatan curah hujan. Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan bahwa peningkatan curah hujan di wilayah Jawa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penguatan Monsun Asia, fenomena La Nina yang berstatus lemah, dan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO). Sementara itu, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus Juru Bicara pelaksanaan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahun 2025, Michael Sitanggang, memastikan bahwa pelaksanaan OMC pada Februari 2025 akan membantu mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Meskipun cuaca di Jakarta terbilang ringan, potensi bencana akibat curah hujan yang meningkat tetap menjadi perhatian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) DKI Jakarta memaksimalkan penyemaian untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem, dengan fokus pada wilayah Barat hingga Utara Jakarta . Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo mengatakan peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Jawa, karena terjadi peningkatan kelembapan udara di Indonesia akibat dari penguatan Monsun Asia serta fenomena La Nina yang berstatus lemah. La Nina cenderung meningkatkan curah hujan.
Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang hari ini aktif di wilayah barat Indonesia, bersama gelombang atmosfer ekuator lainnya seperti Rossby Ekuator dan Kelvin, mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan lebat. Kemudian, pola sirkulasi siklonik yang terdeteksi di beberapa lokasi, seperti Selat Karimata, Laut Halmahera, Laut Arafuru, hingga Samudra Hindia selatan Jawa, juga memperbesar peluang curah hujan tinggi di wilayah tersebut. Sehingga curah hujan yang tinggi dan ekstrim di beberapa wilayah Jawa, termasuk DKI Jakarta perlu diperhatikan, terutama dalam penentuan titik-titik penyemaian. Sementara, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus Juru Bicara pelaksanaan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahun 2025 Michael Sitanggangbmemastikan agar pelaksanaan OMC yang dilaksanakan pada dasarian pertama Februari 2025, sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Ia juga menambahkan meskipun cuaca di Jakarta terbilang ringan, potensi bencana akibat curah hujan yang meningkat tetap menjadi perhatian. 'Potensi-potensi munculnya hujan dari skala sedang hingga lebat harus menjadi perhatian agar dapat mengurangi resiko bencana' ujarnya. Sebagai informasi pelaksanaan OMC pada hari ini berlangsung satu kali sorti dengan menyemai 800 kg garam NaCl dengan ukuran partikel 30-40 micron. BPBD DKI Jakarta melaporkan ada enam ruas jalan di Jakarta Utara terendam banjir dengan beragam ketinggian akibat curah hujan, Selasa (28/1). Hingga kini 14 orang masih dinyatakan hilang, hal tersebut berdasarkan keterangan keluarga dan rekan rekan korban yang melapor ke Poskotis. BPBD DKI Jakarta mengingatkan warga yang tinggal di pesisir Jakarta Utara untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir yang masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025. BPBD DKI Jakarta kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Penyemaian awan dilakukan ke arah Timur Laut Merak dan Tenggara Lampung
BENANGCULAN BPBD DKI JAKARTA MODIFIKASI CUACA OMC RISIKO BENANGCA METEOROLOGI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Jakarta Mulai Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Sabtu IniMaruli menjelaskan, cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terjadi pada 28-29 Januari 2025 lalu, menjadi cambuk bagi pihaknya karena mengakibatkan banjir yang menyebabkan timbulnya dampak kerugian ekonomi.
Baca lebih lajut »
BPBD DKI Jakarta Ungkap Penyebab Banjir Jakarta Hari IniAda 52 RT dan 22 ruas jalan yang masih tergenang banjir.
Baca lebih lajut »
Penemuan Jenazah di Glodok Plaza dan Permintaan Pemberantasan Gedung Tanpa Sertifikat Laik FungsiBerita ini membahas dua peristiwa penting yang terjadi di DKI Jakarta pada hari Rabu, 22 Januari 2025. Pertama, penemuan dua jenazah yang identitasnya belum diketahui di lantai delapan gedung Glodok Plaza. Kedua, permintaan anggota DPRD DKI Jakarta agar Pemprov DKI Jakarta menindak tegas gedung-gedung di Jakarta yang tidak memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) terkait proteksi kebakaran. Selain itu, berita ini juga menyoroti upaya Pemprov DKI Jakarta untuk memasukkan materi perubahan iklim dalam kegiatan masyarakat, termasuk khotbah Jumat, serta klaim BPBD DKI Jakarta mengenai efektivitas Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam mengurangi banjir.
Baca lebih lajut »
KPID DKI Jakarta Dapatkan Apresiasi dari KPU DKI JakartaKPID DKI Jakarta diberikan penghargaan oleh KPU DKI Jakarta atas kontribusi dalam kelancaran dan kesuksesan Pilkada 2024 di Jakarta.
Baca lebih lajut »
BPBD DKI Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Potensi BanjirModifikasi cuaca ini untuk mengubah pola curah hujan sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat
Baca lebih lajut »
Pramono Anung dan Rano Karno Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI JakartaKPU DKI Jakarta menetapkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca lebih lajut »