Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan kebijakan suku bunga tinggi yang kemungkinan akan ditahan dalam jangka pendek.
Otoritas Jasa Keuangan mengatakan kebijakan suku bunga tinggi yang kemungkinan akan ditahan dalam jangka pendek, turut mempengaruhi peningkatan biaya dana atau cost of fund serta terbatasnya pasokan permintaan kredit. Serta, investasi dari luar negeri belum sesuai dengan harapan.
Satu hal yang perlu dicermati juga, menurut Wahyu, adalah sebanyak 50% penduduk dunia berpartisipasi dalam pemilihan umum di negaranya masing-masing tahun 2024 ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kumpulkan Bos-bos BUMN, Erick Thohir Ingatkan Dividen Naik Jadi Rp 85 TMenteri BUMN Erick Thohir kumpulkan bos-bos BUMN untuk mengingatkan setoran dividen tahun harus tembus Rp 85 triliun.
Baca lebih lajut »
Begini Cara OJK Perkuat Perlindungan Konsumen Jasa KeuanganOJK sedang menyusun ketentuan internal mengenai pengawasan perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan PUJK (market conduct)
Baca lebih lajut »
Gaduh Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Begini Penjelasan AirlanggaKlarifikasi terkait rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis milik Prabowo-Gibran.
Baca lebih lajut »
Google Banjir Keluhan, Bos Besar Pasang Badan Bilang BeginiGoogle banjir keluhan pengguna. Bos Besar akhirnya buka suara.
Baca lebih lajut »
Viral Anies Baswedan Dituding Frustasi Lantaran Ngomong Sendiri di Lukisan Bung Hatta, Timnas AMIN Marah BesarBerita Viral Anies Baswedan Dituding Frustasi Lantaran Ngomong Sendiri di Lukisan Bung Hatta, Timnas AMIN Marah Besar terbaru hari ini 2024-02-26 13:05:07 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
OJK Turunkan Bunga, Pinjol Masih Menyusahkan Masyarakat?JPNN.com : OJK menurunkan bunga untuk fintech peer-to-peer lending menjadi 0,3 persen per hari. Namun, pinjol masih menyusahkan masyarakat.
Baca lebih lajut »