Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap kondisi kinerja perbankan di tengah meningkatnya ketidakpastian dan gejolak geopolitik global.
Jumat, 03 Mei 2024 21:30 WIBOtoritas Jasa Keuangan mengungkap kondisi kinerja perbankan di tengah meningkatnya ketidakpastian dan gejolak geopolitik global. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga.
"Didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja sektor jasa keuangan yang relatif baik," kata dia dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2024, dikutip dari YouTube Kemenkeu, Jumat . OJK mencatat kinerja industri perbankan Indonesia per Maret 2024 tetap terjaga stabil, didukung dengan tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio Perbankan yang tinggi sebesar 26,00%."Di sisi intermediasi, kredit tumbuh 12,40% yoy atau sebesar Rp 7.244 triliun dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja sebesar 12,30% yoy," terangnya.Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga juga disebut tumbuh menjadi 7,44% yoy atau sebesar Rp 8.
"Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL nett dan NPL gross perbankan masing-masing tercatat sebesar 0,77% dan 2,25%," jelasnya. Menurutnya, seiring dengan pemulihan pertumbuhan perekonomian nasional, jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 per Maret 2024 melanjutkan tren penurunan menjadi sebesar Rp 228,03 triliun, begitu juga dengan jumlah nasabah yang turun menjadi sebanyak 859 ribu nasabah.
Kinerja Perbankan Kssk Ojk Maendra Siregar
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bos OJK Blak-blakan Dampak Konflik Timur Tengah ke Lembaga KeuanganOtoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan dampak konflik di kawasan Timur Tengah yang memanas terhadap sektor jasa keuangan di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Iran vs Israel Panas, Bos OJK Buka-bukaan Soal Kondisi Bank RIOJK menyampaikan bahwa eksposur perbankan selaku lembaga jasa keuangan (LJK) kepada kawasan Timur Tengah yang tengah memanas, relatif terbatas.
Baca lebih lajut »
Anak Buah Erick Thohir Blak-Blakan Soal Kondisi Bank BUMN RIStaf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga bicara soal kontribusi BUMN perbankan atau Himbara terhadap perekonomian dan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Blak-blakan Bos Indofarma soal Tunggak Gaji Karyawan per Maret 2024Bos Indofarma Yeliandriani mengatakan perusahaannya menunggak gaji karyawan per Maret 2024 imbas putusan PKPU dan tidak adanya kecukupan dana operasional.
Baca lebih lajut »
Bukan Iran-Israel, Bos BCA Blak-blakan Penyebab Rupiah AmbrukPresiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa penyebab tren pelemahan nilai tukar rupiah sampai sempat tembus ke Rp16.350.
Baca lebih lajut »
Bos Bea Cukai Blak-blakan Viral Sepatu Rp10 Juta Kena Denda Rp30 JutaDirjen Bea Cukai Askolani blak-blakan mengenai sepatu impor seharga Rp10 juta yang dikenakan bea masuk Rp30 juta.
Baca lebih lajut »