Para pedagang beras kini bisa memperkirakan apakah panenan padi musim mendatang akan bagus atau tidak.
Pekerja bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. WARTA KOTA/ANGGA Menurut Bayu, hal itu karena pedagang sekarang memiliki pengetahuan yang makin terbuka.
"Kalau kita sekarang, misalnya, bisa memperkirakan bahwa pada musim yang akan datang mungkin panen tidak sebaik yang diharapkan atau berisiko tidak sebaik yang diharapkan, berarti pedagang juga tahu," lanjutnya. "Jadi kami amankan harga petani, jangan sampai mereka menjadi merugi. Pada saat yang sama, kami punya intervensi yang non bantuan pangan," sambungnya.
Harga Gabah Harga Beras News Bisnis
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Gabah Turun tapi Beras Masih Mahal, Ini Penjelasan Bos BulogHarga gabah telah mengalami penurunan seiring dengan musim panen raya yang tengah terjadi. Namun, sampai saat ini harga beras masih terpantau tinggi.
Baca lebih lajut »
Bos Badan Pangan Beber Biang Kerok Harga Bawang Merah Tembus Rp84 RibuBapanas menyebut harga bawang merah mendadak naik hingga Rp84 ribu per kg karena pedagang di pasar induk belum balik dari mudik Lebaran.
Baca lebih lajut »
Bos Pengusaha Makanan-Minuman Ramal Harga-Harga Bakal BeterbanganAdhi Lukman mengatakan, pengusaha skala menengah-besar masih bisa menunda kenaikan harga jual.
Baca lebih lajut »
Zulhas Pantau Harga Sembako di Pasar Palmerah, Harga Daging Ayam Jatuh, Harga Gula Masih TinggiZulkifli Hasan alias Zulhas berkunjung ke Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, untuk memantau harga sembako atau bahan pokok.
Baca lebih lajut »
Bos Bulog Ungkap Stok Beras Terkini 1,45 Juta TonDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan stok beras saat ini mencapai 1,457 juta ton.
Baca lebih lajut »
Rupiah KO Ditekuk Dolar, Bos Bulog Sebut Biaya Impor Beras NaikPerum Bulog memastikan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal berdampak terhadap biaya impor beras dan jagung.
Baca lebih lajut »