Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani menuturkan, penetrasi asuransi di Indonesia hanya 1,4 persen dari PDB.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia , Shinta Kamdani mengungkap kondisi penetrasi asuransi di Indonesia. Dia menuturkan, Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
'Penetrasi asuransi di Indonesia hanya 1,4 persen dari PDB, jauh lebih rendah dari berbagai negara ASEAN seperti Singapura 12,5 persen, Thailand 3,8 persen dan Malaysia 3,8 persen,' ungkap Shinta dalam IndonesiaRe International Conference 2024, di Jakarta, Kamis . Shinta menyebutkan, literasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan dengan capaian literasi sebesar 49,9 persen dan inklusi hingga 74 persen.
'Di tahun 2023, berdasarkan total investasi, industri asuransi bahkan tumbuh 101 persen dari tahun sebelumnya dan total aset juga tumbuh hingga 69 persen,' Shinta menambahkan.Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia atau IndonesiaRe, Benny Waworuntu mengungkap beragam modus penipuan atau fraud di sektor industri asuransi. Hal ini, dinili menjadi tantangan penetrasi asuransi di masyarakat.
'Asuransi kesehatan, khususnya penipuan medis, merupakan salah satu penipuan yang paling memberatkan secara finansial, diikuti oleh asuransi jiwa dan penipuan properti dan korban jiwa,' ucap dia. 'Sekarang kita mempunyai sekitar 8 sampai 9 perusahaan reasuransi yang bersaing memperebutkan perusahaan-perusahaan asuransi yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang kecil. Hal ini menimbulkan persaingan tidak sehat antar perusahaan reasuransi, terutama dalam hal penetapan harga,' bebernya.Berharap DukunganBenny berharap adanya dukungan dalam mengenjot pemanfaatan reasuransi dalam industri penjaminan tersebut.
Asuransi Penetrasi Asuransi Malaysia Singapura Sektor Asuransi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Biaya Berusaha di Indonesia Paling Mahal di ASEAN-5, Mulai dari Logistik Hingga Tenaga KerjaKetua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyebut biaya berusaha atau investasi di Indonesia
Baca lebih lajut »
Bos Apindo Buka-bukaan Penyebab Industri Tekstil Banyak PHKKetua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani menyadari adanya penurunan demand atau permintaan dari tekstil dan produk tekstil (TPT).
Baca lebih lajut »
Gedung Kantor di Jakarta Susah Laku, Bos Properti Bongkar PenyebabnyaPermintaan gedung perkantoran di wialyah Jakarta dilaporkan masih rendah.
Baca lebih lajut »
Kubu SYL Bongkar Aliran Duit Korupsi ke Green House Bos Parpol, KPK Berpeluang Periksa Surya Paloh'...siapapun yang terkait dengan tindak pidana korupsi, itu akan kami minta keterangan.'
Baca lebih lajut »
Bos Garuda Bongkar Trik Dapatkan Tiket Pesawat Murah, Begini CaranyaMenurut dia, tidak semua maskapai memberikan tarif yang tinggi, beberapa waktu maskapai justru memberikan tarif di bawah harga normalnya.
Baca lebih lajut »
Apindo Sebut Biaya Usaha di Indonesia Serba Mahal, Mulai dari Logistik Hingga Tenaga KerjaIndonesia merupakan negara yang memiliki biaya logistik, supply chain, energi, tenaga kerja, dan pinjaman termahal di antara negara ASEAN-5.
Baca lebih lajut »