Jika alasan bekerja, apakah boleh muslim melaksanakan sholat fardhu lebih awal sebelum waktunya? Pertanyaan seperti ini pernah muncul di kajian Al Bahjah dan dijawab oleh KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya
Muslim memiliki kewajiban melaksanakan sholat dalam sehari sebanyak 17 rakaat. Jumlah rakaat tersebut dibagi ke dalam lima waktu, yakni Dzuhur empat rakaat, Ashar empat rakaat, Maghrib tiga rakaat, Isya empat rakaat, dan Subuh dua rakaat.
Dalam sholat jamak taqdim, muslim boleh melaksanakan dua sholat fardhu di waktu yang sama. Misalnya, sholat Ashar ditarik ke Dzuhur atau Isya ditarik ke Maghrib. Itu berarti ada sholat fardhu yang dikerjakan sebelum waktunya. Buya Yahya menambahkan, jika permasalahannya jam kerja, seharusnya bisa dikondisikan dengan cara memajukan atau memundurkan jam kerjanya, karena tidak ada yang bisa mengatur perputaran matahari.
Memang sholat Dzuhur dan Ashar kemudian Maghrib dan Isya bisa dijamak atau diqashar, tapi ada syarat tertentu. Misalnya jamak sholat karena bepergian atau melakukan pekerjaan yang benar-benar tidak bisa ditinggalkan.
Bekerja Sholat Sebelum Waktunya Buya Yahya Islam Berita Islami Sholat Fardhu Sholat Jamak Jamak Taqdim Jamak Takhir
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sholat Singkat Tetap Sah, Buya Yahya Beri Tips Sholat Cepat Untuk PakerDalam kesibukan sehari-hari, banyak pekerja yang kesulitan menunaikan sholat tepat waktu. Buya Yahya memberikan tips sholat cepat agar tetap sah dan tidak mengabaikan pekerjaan.
Baca lebih lajut »
Buya Yahya: Jika Imam Merasa Batal Sholat, Makmum Tidak Perlu MengulangBuya Yahya menjelaskan tentang hukum sholat jika imam menduga batal wudhu di tengah sholat, dan apakah makmum harus mengulang sholat. Buya Yahya menekankan bahwa jika sholat imam masih diduga batal, maka sholat tetap dilanjutkan dan makmum tidak perlu mengulang. Namun, jika makmum mengetahui imam batal sholat, maka makmum harus keluar dari barisan dan sholat sendiri atau dengan makmum lainnya.
Baca lebih lajut »
Bolehkah Membaca Al-Qur'an Tanpa Wudhu, Begini Penjelasan Buya Yahya'Jika dalam keadaan hadas besar seperti junub, jelas tidak boleh membaca Al-Qur'an. Namun, jika hanya hadas kecil atau tidak memiliki wudhu, membaca Al-Qur'an tetap diperbolehkan,' jelasnya. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu larangan menyentuh mushaf dalam keadaan tidak berwudhu.
Baca lebih lajut »
Buya Yahya Jawab: Bolehkah Shalat Tanpa Mukena?Buya Yahya menjelaskan hukum Islam tentang penggunaan mukena saat shalat bagi perempuan. Ia menegaskan bahwa memakainya untuk menutup aurat diperbolehkan, tetapi tidak wajib.
Baca lebih lajut »
Inilah Golongan yang Tidak Wajib Sholat Jumat, Simak Penjelasan Buya YahyaAda orang yang tidak diwajibkan melaksanakan sholat Jumat. Siapa sajakah mereka? Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menerangkan menerangkannya dengan gamblang.
Baca lebih lajut »
Imam Lupa Bilangan Rakaat saat Sholat Berjamaah, Makmum Harus Bagaimana Buya Yahya?Buya Yahya mengatakan, jika ada seseorang melakukan sholat berjamaah, kemudian imamnya lupa jumlah rakaat yang telah dilakukan, maka makmum harus mengingatkannya.
Baca lebih lajut »