Dalam prosesi penyelesaian utang Garuda lewat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Boeing tidak mendaftarkan diri sebagai kreditur terverifikasi.
Garuda Indonesia terungkap memiliki utang hingga US$ 822 juta kepada produsen pesawat Amerika Serikat Boeing. Meski begitu, dalam prosesi penyelesaian utang Garuda lewat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Boeing tidak mendaftarkan diri sebagai kreditur terverifikasi.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, secara aturan yang ada di Indonesia bila Garuda menang dalam proses PKPU maka utang Boeing tak akan masuk ke tagihan yang mesti dibayar alias 'hangus'. "Dia ini klasifikasinya teridentifikasi tapi tak terverifikasi, untuk tipe kreditur seperti itu dapat kesempatan 30 hari setelah homologasi. Kalau mereka masukkan nanti kita perhitungkan, kalau tidak ya perhitungannya lain karena mereka cukup besar," ungkap Irfan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Garuda Indonesia Bakal Tambah Pesawat Pasca PKPUDalam negosiasi bersama sejumlah kreditor, Garuda Indonesia menyiapkan rencana pemulihan operasional hingga 2030 mendatang. Kreditor disebut telah menyetujui.
Baca lebih lajut »
Bos Garuda (GIAA) Blak Blakan Soal Rencana Pasca PKPU | Ekonomi - Bisnis.comManajemen Garuda Indonesia berharap agar proses PKPU bisa segera rampung agar perusahaan bisa berlari mengejar momentum pemulihan industri pasca pandemi.
Baca lebih lajut »
Hari Ini Voting PKPU, Bagaimana Nasib Garuda Indonesia?Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan sejauh ini menjelang pengambilan suara atau voting PKPU yang akan berlangsung pada 17 Juni 2022, lebih dari 50% headcount (kreditur) akan mendukung perseroan dalam proses PKPU.
Baca lebih lajut »
Bos Garuda Ngaku Kewalahan Urus Utang Rp 142 TDirektur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengaku kewalahan mengurus proses penyelesaian utang ini.
Baca lebih lajut »
Punya Utang Jumbo, Garuda Tetap Pede Rancang Rencana Bisnis hingga 2030Meski tengah berjibaku dengan restrukturisasi utang Rp142 triliun, PT Garuda Indonesia Tbk sudah memiliki rencana bisnis hingga tahun 2030 mendatang. Meski tengah...
Baca lebih lajut »