BNPB menyebut kualitas udara juga sudah membaik
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut jika jumlah titik panas terus menurun. Dia mengatakan, hal tersebut menyusul hujan buatan maupun hujan alami yang turun di sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sumatra.
Dia mengungkapkan, pantauan titik panas melalui satelit Lapan pada pukul 16.00 WIB adalah Jambi enam titik, Sumatra Selatan 12 titik, Kalimantan Tengah 20 titik dan Kalimantan Selatan 12 titik. Sedangkan hot spot tidak terdeteksi di Riau dan Kalimantan Barat. Agus mengatakan, kondisi cuaca dan jarak pandang berdasar data BMKG pada pukul 16.00 WIB secara umum baik, berawan hingga hujan dengan jarak pandang lebih dari 5 km. Lanjut dia, wilayah yang terdeteksi asap tipis di Riau dan Palembang dengan jarak pandang 5 km.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BNPB: Titik Api di Jambi dan Riau Reda, Pindah ke LampungBNPB belum mendapat laporan pasti penyebab pergeseran hotspot ke wilayah Lampung tersebut.
Baca lebih lajut »
BNPB: Gara-gara Hoaks Gempa, 115.290 Jiwa Warga Ambon Mengungsi\nDia mengatakan, masyarakat yang ketakutan itu mengungsi ke bukit-bukit.
Baca lebih lajut »
BNPB Koreksi Korban Meninggal Gempa Ambon Jadi 28 OrangTotal dampak bencana gempa magnitudo 6,5 di Maluku versi terbaru BNPB yakni 28 orang meninggal, 150 orang luka, dan 115 ribu jiwa mengungsi.
Baca lebih lajut »
Penyebab Jumlah Pengungsi Gempa Ambon Capai 115 RIbu Lebih Jiwa, BNPB Beri Penjelasan - Tribun AmbonKetakutan akibat hoaks gempa menjadi penyebab pengungsi gempa Ambon capai ratusan ribu orang
Baca lebih lajut »
Data BNPB: Bencana 2019 Meningkat, Korban Tewas TurunBNPB mencatat sepanjang Januari hingga September 2019 jumlah bencana di Indonesia meningkat, namun jumlah korban tewas menurun dibandingkan 2018 lalu.
Baca lebih lajut »
BNPB Minta Bank Batasi Kredit Pengembang di Wilayah RawanBNPB minta bank membatasi kredit bagi pengembang yang membangun di wilayah rawan bencana.
Baca lebih lajut »