Dari data BNPB, asap akibat kebakaran hutan masih terdeteksi di wilayah Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
TEMPO.CO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Kalimantan Tengah memburuk. Menurut data terbaru BNPB yang dilansir hari ini, Sabtu, 10 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB, asap di dua kawasan itu semakin meluas.
Di Kota Palangkaraya, kualitas udara masih pada ambang sedang dengan konsentrasi PM 10 berada pada angka 126 gram per meter kubik.Di sisi lain, Agus mengatakan asap akibat kebakaran hutan masih terdeteksi di wilayah Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat dengan sebaran ke arah tenggara dan utara. Asap tidak masuk ke negeri tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.Hasil pantauan satelit yang dipantau BNPB pada pukul 07.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BNPB Deteksi Sebaran Asap Meluas di RiauAsap terdeteksi di wilayah Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, mengarah ke Tenggara dan Utara. Asap terdeteksi...
Baca lebih lajut »
BNPB Kerahkan Dua Helikopter Padamkan Kebakaran CiremaiHelikopter jenis bell yang dikerahkan mampu mengangkut air sebanyak 1.000 liter.
Baca lebih lajut »
Perusahaan Sawit di Riau Jadi Tersangka Kebakaran HutanPolda Riau menetapkan perusahaan perkebunan sawit PT SSS sebagai tersangka dalam perkara kebakaran hutan dan lahan. Apa alasannya?
Baca lebih lajut »
Batam bebas kabut asap kebakaran lahan RiauKota Batam dan Singapura bebas dari paparan kabut asap kebakaran lahan dari Riau yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, karena arah angin dari ...
Baca lebih lajut »
Hutan Gunung Ciremai Terbakar, BNPB Sebut Belum Semua Pendaki...BPBD Kuningan dan Majalengka melaporkan, pendaki jalur Apuy 33 orang telah dievakuasi pada pukul 01.25 WIB. Begitu juga...
Baca lebih lajut »
BNPB: Asap Karhutla Tak Masuk Wilayah MalaysiaBNPB menyimpulkan asap karhutla tak masuk Malaysia berdasarkan data trajektori dan asap, menggunakan data satelit Himawari-8, pukul 09.00-10.00 WIB, Jumat (9/8)
Baca lebih lajut »