Salah satu kreditur PT Sri Rejeki Isman Tbk , PT Bank Negara Indonesia Tbk buka suara soal utang jumbo pabrik tekstil yang pailit tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan Sritex per 30 Juni 2024, utang perusahaan di BNI tercatat mencapai 23,81 juta Dolar AS atau senilai Rp 374,46 miliar.
Menurut Okki, saat ini BNI dalam kondisi yang aman dan baik, karena memiliki rasio pencadangan yang memadai. “Dengan prinsip yang prudent, kami meyakini risiko yang akan mempengaruhi laba perseroan akan terbatas,” ujar Okki, Selasa 29 Oktober 2024.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
China Diisukan Bakal Ambil Utang Rp 13 Kuadriliun demi Genjot EkonomiUtang tersebut sebagian akan digunakan untuk membantu pemerintah daerah menyelesaikan utang-utang yang tidak tercatat.
Baca lebih lajut »
Sritex Punya Utang Jumbo ke Puluhan Bank, Paling Banyak di BCAGold
Baca lebih lajut »
Sritex Punya Utang Jumbo ke Puluhan Bank, Paling Banyak BCAGold
Baca lebih lajut »
BCA Buka Suara Soal Utang Jumbo SritexGold
Baca lebih lajut »
Cerita Kakak Ipar Prabowo: BNI Mau Jadi Bank Sentral dan RI Langsung Punya Utang Sejak MerdekaProfesor J. Soedradjad Djiwandono sekaligus kakak ipar Presiden Terpilih Prabowo Subianto bercerita tentang kisah menarik di balik pendirian Bank Negara Indonesia (BNI) 46.
Baca lebih lajut »
Raja Tekstil Sritex Bangkrut, Indikasi Sektor Tekstil RI MelemahSritex bangkrut karena dikabarkan memiliki utang jumbo hingga ratusan miliar rupiah kepada para kreditur
Baca lebih lajut »