Rasisme: Gerakan Black Lives Matter dorong Jepang hadapi masalah ras di negara sendiri.
John Russell, profesor antropologi di Universitas Gifu, mengatakan kepada BBC bahwa rasialisme anti-kulit hitam terbukti dalam "gambaran yang menyebar di masyarakat Jepang".
Media sosial telah membantu untuk menantang beberapa pandangan di media konvensional, katanya, tapi responsnya masih "beragam". Meskipun dia merasa banyak orang di sekitarnya yang memiliki tingkat kesadaran sepertinya, "ada orang lain yang bahkan tidak ingin memikirkannya, atau mereka yang tidak menyadarinya sama sekali - orang yang merasa itu tidak ada hubungannya dengan mereka. "
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Demo Black Lives Matter Merebak Lagi, Massa Serbu Gedung PutihMassa mendesak Presiden AS Donald Trump mundur, buntut dari insiden Jacob Blake yang punggungnya ditembak 7 kali oleh polisi.
Baca lebih lajut »
Ribuan Tulang Manusia Ditemukan di Lubang Kecil di JepangSekitar 1.500 tulang manusia ditemukan dalam 350 lubang kecil yang diyakini sebagai situs pemakaman berusia 160 tahun di Jepang.
Baca lebih lajut »
Bosan Lockdown, Warga Jepang Serbu Atraksi HororPerusahaan Jepang berlomba membuat atraksi hiburan untuk penduduk kota yang disergap kebosanan di tengah pandemi. Horor menjadi salah satu jalan keluar. Jepang Lockdown
Baca lebih lajut »
Masker 'Senyum' Pegawai di Jepang Ini Bikin Netizen KagumFOTO Toko di Jepang, Takeya, punya sesuatu yang unik. Pegawainya kini memakai masker custom senyum ditujukan agar terlihat lebih ramah. Bagaimana menurutmu? Masker via detikinet
Baca lebih lajut »
Japanese Milk Bun, Roti Kasur Jepang yang Super Lembut dan FluffyJepang punya roti kasur yang kini tengah hits di Indonesia, Japanese milk bun. Ciri khasnya ada pada tekstur yang super lembut dan rasa susu yang kuat. JapaneseMilkBun via detikfood
Baca lebih lajut »
1.500 Kerangka Manusia Ditemukan dalam Kuburan Berbentuk Lubang di JepangBanyak dari mereka dipercaya meninggal di tengah wabah, dikubur pada abad 19 di sebuah kuburan massal.
Baca lebih lajut »