Pemerintah Jepang ingin membalikkan tren angka kelahiran yang terus menurun.
Namun, apakah nominal uang yang besar bisa mengurangi krisis angka kelahiran? Sangat mudah untuk menjadi fatalistik jika berbicara soal prospek.
Jika Jepang ditakdirkan untuk menjadi wilayah dengan masyarakat yang hanya memiliki orang tua di dalamnya, ternyata Jepang tidak sendirian. Dilansir dari JapanPelaporan tentang penurunan jumlah anak di Jepang selama beberapa dekade ini telah dikaitkan dengan argumen sederhana. Mulai dari terlalu banyak bekerja di kantor hingga stereotip gender yang sudah ketinggalan zaman.e, di mana hubungan disfungsional di kamar tidur dianggap sebagai alasan utama penurunan populasi.
Pembuat kebijakan perlu melihat masalah ini dengan lebih bijaksana. Seperti di tempat lain, para pejabat di Tokyo juga berjuang untuk mengatasi dua tren yang sulit. Pertama adalah usia rata-rata wanita menikah telah meningkat dari 25 tahun pada 1987 menjadi 29 tahun pada 2021, dan mereka yang menunda anak sehingga mengurangi waktu masa subur.
Meskipun pengeluaran untuk fertilisasi in-vitro dan mempermudah memiliki anak di luar pernikahan, mungkin bisa membantu, hal itu sepertinya tidak akan mengubah tren tersebut. Alasan lainnya adalah semakin banyak pasangan suami istri mengatakan bahwa mereka menginginkan lebih sedikit anak. Jika sebagian besar pasangan hanya merencanakan untuk memiliki dua anak, mudah untuk melihat bagaimana rata-rata jumlah anak dengan cepat berkurang atau akhirnya tidak memiliki anak.
Gaya hidup modern dan persaingan yang ketat untuk sekolah, pekerjaan, dan kesuksesan di dunia yang semakin ketat, membuat keluarga lebih banyak bekerja daripada sebelumnya. Orang tua harus memiliki banyak uang, untuk memastikan generasi berikutnya memiliki setiap peluang kesuksesan, mengantarkan anak mereka ke resital piano, kelas tambahan, atau pelajaran senam.kuantitas-kualitas, di mana orang tua memilih untuk menginvestasikan lebih banyak uang dan waktu dengan memiliki lebih sedikit anak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gegara Resesi Seks, Pemerintah Jepang Jodohkan WarganyaKondisi Jepang setelah dihantam resesi seks semakin mengkhawatirkan. Pemerintah turun tangan untuk menjodohkan warganya agar ingin menikah.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Jepang Mau Jodohkan Warganya yang Pada Ogah NikahPemerintah Jepang menyediakan layanan perjodohan untuk warganya. Seperti apa?
Baca lebih lajut »
Kasus Clara Shinta, Bisakah Suami Gadai BPKB Tanpa Izin?Dan setelah diusut, hal itu terjadi lantaran mantan suaminya telah menggadaikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) miliknya tanpa izin.
Baca lebih lajut »
'Jatuh Bangun' Pemerintah Jepang Dorong Warganya Punya Bayi, Berhasilkah? |Republika OnlineJepang meningkatkan subsidi keuangan bagi keluarga yang ingin mempunyai bayi.
Baca lebih lajut »
Ingin Kasusnya Berakhir Damai, Ressa Herlambang Kembalikan Uang CleopatraPenyanyi Ressa Herlambang berjuang keras agar masalah dugaan penipuan yang melibatkan dirinya bisa berakhir damai. Penyanyi Ressa Herlambang berjuang keras agar...
Baca lebih lajut »
Ingin Dilirik Pemerintah, Asus Mulai Merakit Laptop di Indonesia Tahun IniKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ingin menjadikan Indonesia seperti Jepang pada 2045. Asus turut berkontribusi.
Baca lebih lajut »