Biografi Bashar Al-Assad, Ubah Batas Usia untuk Jadi Presiden hingga Menjadi Diktator yang Tumbang

Bashar Al-Assad Berita

Biografi Bashar Al-Assad, Ubah Batas Usia untuk Jadi Presiden hingga Menjadi Diktator yang Tumbang
SuriahRezimKonten Menarik
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 226 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 104%
  • Publisher: 83%

Pelajari kisah lengkap Bashar Al-Assad, presiden Suriah yang baru saja tumbang setelah berkuasa selama 24 tahun. Dari seorang dokter mata di London hingga menjadi pemimpin rezim yang brutal.

Bashar Al-Assad , presiden Suriah yang baru saja tumbang pada Desember 2024, merupakan sosok yang kontroversial dalam sejarah politik Timur Tengah. Awalnya dipandang sebagai pembawa harapan pembaruan bagi Suriah , ia justru mengikuti jejak ayahnya sebagai pemimpin otoriter yang brutal. Selama 24 tahun berkuasa, Assad menghadapi berbagai tantangan, dari protes internal hingga perang saudara yang menghancurkan negaranya.

Pendidikan awal Bashar berlangsung di sekolah-sekolah elite di Damaskus. Ia dikenal sebagai siswa yang cerdas dan pendiam, lebih tertarik pada bidang sains daripada politik atau militer. Keputusannya untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Damaskus menunjukkan keinginannya untuk mengejar karier profesional di luar bayang-bayang politik ayahnya.

Titik balik dalam hidup Bashar terjadi pada tahun 1994 ketika kakaknya, Basil Al-Assad, meninggal dalam kecelakaan mobil tragis di jalan menuju Bandara Damaskus. Basil, yang telah lama dipersiapkan sebagai penerus kepemimpinan, adalah sosok yang dipandang memiliki karisma dan kemampuan kepemimpinan yang kuat.

Pembangunan citra publik Bashar dilakukan dengan sangat terencana. Ia ditempatkan sebagai ketua Perhimpunan Komputer Suriah, sebuah posisi yang memperkuat citranya sebagai pemimpin muda yang modern dan terdidik. Kampanye anti-korupsi yang dipimpinnya, meski terbatas dalam cakupan, berhasil membangun popularitasnya di kalangan masyarakat umum. Media pemerintah secara konsisten menggambarkannya sebagai sosok pembaharu yang akan membawa perubahan positif bagi Suriah.

Awal masa kepemimpinan Assad ditandai dengan apa yang kemudian dikenal sebagai 'Musim Semi Damaskus'. Ia melonggarkan beberapa pembatasan kebebasan berekspresi dan pers, serta membebaskan sejumlah tahanan politik. Forum-forum diskusi publik bermunculan di berbagai tempat, membahas isu-isu politik dan sosial yang sebelumnya tabu.

Titik balik terbesar dalam kepresidenan Assad terjadi pada tahun 2011, ketika gelombang protes Arab Spring mencapai Suriah. Alih-alih menanggapi tuntutan reformasi dengan dialog dan konsesi politik, Assad memilih pendekatan keras. Keputusannya untuk menggunakan kekerasan terhadap demonstran damai memicu spiral kekerasan yang akhirnya berkembang menjadi perang saudara berdarah yang berlangsung selama 13 tahun.

Rezim Assad menghadapi pukulan berat pada Juli 2012 ketika sebuah bom meledak di gedung keamanan nasional di Damaskus, menewaskan sejumlah pejabat senior termasuk Menteri Pertahanan Daoud Rajiha dan Assef Shawkat, ipar Assad yang menjadi salah satu penasehat terdekatnya. Peristiwa ini menandai penetrasi pemberontak ke jantung kekuasaan Assad dan mengubah dinamika konflik secara signifikan.

Namun, kemenangan Assad ternyata tidak lengkap dan tidak permanen. Ketika dukungan internasionalnya mulai goyah pada 2024 - Rusia sibuk dengan perang di Ukraina, Iran melemah akibat konflik dengan Israel, dan Hizbullah terpaksa mundur dari Suriah - kelemahan fundamental rezimnya tersingkap. Dalam waktu singkat, offensive yang dilancarkan Hayat Tahrir al-Sham dari Idlib berhasil menumbangkan kekuasaannya yang telah bertahan selama 24 tahun.

Iran, sekutu tradisional Suriah sejak era Hafez Al-Assad, memberikan dukungan yang tidak kalah pentingnya. Tehran mengirimkan penasihat militer, pasukan elit Garda Revolusi, dan bantuan finansial yang substansial. Melalui jaringan proksinya, Iran juga memfasilitasi pengiriman ribuan pejuang dari berbagai negara untuk bertempur membela rezim Assad.

Kolapsnya sistem dukungan internasional ini mengungkapkan kelemahan fundamental rezim Assad yang sebenarnya. Tanpa bantuan sekutu-sekutunya, rezim yang tampak kuat ternyata tidak mampu mempertahankan diri dari serangan pemberontak yang terorganisir. Kejatuhan cepat Assad setelah hilangnya dukungan internasional menunjukkan bahwa kekuasaannya selama ini lebih bergantung pada bantuan asing daripada legitimasi domestik atau kekuatan militer sendiri.

Momentum perubahan terjadi pada 27 November 2024, ketika kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham melancarkan offensive besar-besaran dari basis mereka di Idlib. Serangan ini dilancarkan tepat pada saat rezim Assad berada dalam posisi terlemahnya, kehilangan dukungan dari sekutu-sekutu utamanya. Dalam waktu singkat, pasukan HTS berhasil merebut kota Aleppo, yang pernah menjadi pusat ekonomi Suriah, dan segera setelahnya menguasai kota strategis Hama.

Suriah kini memasuki babak baru dalam sejarahnya, menghadapi tantangan besar dalam membangun kembali negara yang hancur akibat perang saudara berkepanjangan. Warisan kepemimpinan Assad - setengah juta nyawa melayang, jutaan pengungsi, dan kehancuran infrastruktur masif - akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipulihkan. Namun, kejatuhan rezimnya membuka peluang bagi Suriah untuk membangun masa depan yang lebih demokratis dan inklusif.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Suriah Rezim Konten Menarik

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Di Mana Bashar al-Assad, Penutup Dinasti Assad di Suriah?Di Mana Bashar al-Assad, Penutup Dinasti Assad di Suriah?Muncul spekulasi, Bashar al-Assad melarikan diri ke UEA. Ke mana pun larinya, kepergian Assad telah mengakhiri perjalanan 54 tahun dinasti Assad di Suriah.
Baca lebih lajut »

Bashar al-Assad: Kelompok pemberontak Suriah klaim kuasai Damaskus, Assad disebut tinggalkan ibu kotaBashar al-Assad: Kelompok pemberontak Suriah klaim kuasai Damaskus, Assad disebut tinggalkan ibu kotaKelompok pemberontak Suriah mengeklaim bahwa Presiden Bashar al-Assad melarikan diri saat mereka menyatakan telah merebut Ibu kota Damaskus. Assad disebutkan telah meninggalkan Damaskus dengan pesawat menuju tujuan yang tidak diketahui.
Baca lebih lajut »

Potret Warga Suriah di Seluruh Dunia Rayakan Bashar Al-Assad TumbangPotret Warga Suriah di Seluruh Dunia Rayakan Bashar Al-Assad TumbangSejumlah negara merayakan tumbangnya rezim Bashar Al-Assad di Suriah mengakhiri kekuasaan Assad selama 24 tahun.
Baca lebih lajut »

Rusia Beri Suaka untuk Bashar al-Assad dan KeluargaRusia Beri Suaka untuk Bashar al-Assad dan KeluargaKini keberadaan Presiden Suriah terguling, Bashar al-Assad telah diketahui. Ia dan keluarganya berada di Moskwa. Rusia memberi perlindungan untuk mereka.
Baca lebih lajut »

Rezim Bashar al-Assad Tumbang, Jerman dan Prancis Siap Lakukan Ini Untuk SuriahRezim Bashar al-Assad Tumbang, Jerman dan Prancis Siap Lakukan Ini Untuk SuriahSikap bersama tersebut muncul pada Senin (9/12) usai percakapan telepon antara Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Baca lebih lajut »

Dukungan Rusia dan Hizbullah Melemah, Presiden Suriah Bashar al-Assad Kian TerdesakDukungan Rusia dan Hizbullah Melemah, Presiden Suriah Bashar al-Assad Kian TerdesakPergerakan pasukan oposisi mencapai Homs semakin mendekatkan mereka ke kota-kota strategis lain yang masih dikuasai Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 21:08:21