Obat yang akan diuji klinis yaitu produk chloroquin dan hydroxy choloroquin,' ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir
Induk holding farmasi badan usaha milik negara , PT Bio Farma akan mengembangkan plasma darah pasien COVID-19 yang telah pulih sebagai salah satu metode untuk penyembuhan pasien COVID-19.
Ia menambahkan pihaknya juga bakal berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kesehatan dalam negeri dan internasional untuk pengembangan obat infeksi COVID-19. "Ada satu lagi inisiatif, memproduksi test kit PCR, sehingga kita bisa mendapatkan info yang memadai terkait orang yang potensi mendapat COVID-19, salah satu permasalahan di Indonesia kurangnya tes bagi semua masyarakat," katanya.
"Kami berencana memproduksi 100 ribu test kit PCR. Selama ini kita impor. Produksi test kit pcr ini untuk memenuhi tujuan pemerintah yaitu kemandirian kesehatan nasional," ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bio Farma Bakal Produksi 100.000 Alat Tes Covid-19 RT PCRUntuk tahap awal, PT Bio Farma bakal memproduksi perdana sebanyak untuk 50.000 tes atau setara 2.000 kit pada bulan Mei...
Baca lebih lajut »
Bio Farma Targetkan Indonesia Punya Vaksin Covid-19 di 2022 |Republika OnlineBio Farma berharap awal tahun depan konsorsium mulai mengembangkan vaksin Covid-19.
Baca lebih lajut »
Bio Farma: Stok Obat Alternatif Corona Covid-19 Cukup untuk 50 Ribu PasienBio Farma memiliki stok hydroxychloroquine sebanyak 6 ribu tablet
Baca lebih lajut »
Bio Farma Akan Produksi Massal Test Kit Covid-19PT Bio Farma tengah mempersiapkan produksi massal test kit Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk mendiagnosis virus corona atau Covid-19
Baca lebih lajut »
Pasien Positif Covid-19 di RSD Covid-19 Wisma Atlet Berkurang 28 OrangTotal pasien yang menjalani rawat inap sebanyak 633 orang yang terdiri dari 365 pria dan 268 wanita di RSD Covid-19 Wisma Atlet.
Baca lebih lajut »
19 Pasien Sehat Disebut Positif, Lab COVID-19 Ditutup di IsraelKementerian Kesehatan Israel mengumumkan penutupan satu laboratorium pengujian virus corona COVID-19 pada Minggu 19 April 2020. Penyebabnya, laboratorium itu telah salah melakukan diagnosa terhadap 19 pasien.
Baca lebih lajut »