Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Presiden Jokowi membatalkan proyek pembangunan ibu kota baru RI dan dananya dipakai untuk penanggulangan COVID-19. ProyekIbuKotaBaru
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fadli Zon mendorong pemerintah menunda ataupun membatalkan proyek pembangunan ibu kita baru RI di Kalimantan Timur. Syahdan, dana untuk pembangunan ibu kota dialihkan untuk penanganan pandemi coronavirus disease 2019 . Fadli menyampaikan pendapat soal itu melalui akunnya di Twitter, guna merespons twit pengamat ekonomi Faisal H Basri."Proyek ibu kota baru sudah seharusnya ditunda ,” ujarnya melalui akun @fadlizon yang disitat jpnn.com, Sabtu .
Tak ada urgensinya dlm situasi skrg. Anggarannya difokuskan utk tangani Covid-19. @jokowi https://t.co/q7KeawkTIr — Fadli Zon April 25, 2020 "Anggarannya difokuskan untuk tangani COVID-19,” sambung Fadli dengan menautkan twitnya ke akun Presiden Jokowi di Twitter.Baca Juga: Sebelumnya Faisal Basri mengusulkan agar pemerintah menghentikan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur demi memaksimalkan penanganan COVID-19.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Najwa Shihab Tanyakan Bujet Pemerintah Hadapi Corona Covid-19, Presiden Jokowi BereaksiBertemu Presiden Jokowi, ada banyak hal yang ditanyakan Najwa Shihab soal wabah Corona Covid-19.
Baca lebih lajut »
Komite Penggerak Nawacita Minta Jokowi Antisipasi Krisis PanganKPN menilai Presiden Jokowi perlu memerintahkan Menteri Pertanian menjalankan program perluasan areal tanam. Jokowi
Baca lebih lajut »
KPAI Surati Presiden Jokowi Minta Komisioner SittI Hikmawatty DicopotDewan Etik KPAI memutuskan Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty terbukti telah melakukan pelanggaran etik. Hal itu buntut dari pernyataannya di salah satu media yang menyebutkan wanita bisa hamil jika berenang secara bersama-sama dengan pria. KPAI
Baca lebih lajut »
Klaim Jokowi Tak Ada Negara Berhasil Lockdown Jadi PerdebatanKlaim Presiden Jokowi yang menyebut lockdown tak menyelesaikan persoalan negara terdampak corona menuai perdebatan karena data di beberapa negara berkata lain.
Baca lebih lajut »