Donald Trump berencana mempertahankan Tiktok setelah aplikasi ini membantunya memenangi Pilpres Amerika Serikat 2024.
WASHINGTON, JUMAT — Menjelang akhir masa jabatan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak akan memberlakukan larangan pada pelantar media sosial Tiktok . Nasib aplikasi buatan ByteDance, perusahaan asal China , akan bergantung pada presiden baru, Donald Trump .
”Jelas lebih banyak waktu diperlukan untuk menemukan pembeli Amerika dan tidak mengganggu kehidupan serta mata pencarian jutaan orang Amerika, dari begitu banyak pemengaruh yang telah membangun jaringan pengikut yang baik,” kata Schumer, Kamis . ”Tiktok adalah aplikasi mata-mata komunis China yang membuat anak-anak kita kecanduan, memanen data mereka, menarget mereka dengan konten yang berbahaya dan manipulatif, serta menyebarkan propaganda komunis,” ujar Cotton.
”Jika MA mengeluarkan putusan yang mendukung UU itu, Presiden Trump telah menyatakan dengan sangat jelas: pertama, Tiktok adalah pelantar hebat yang digunakan banyak warga Amerika dan telah sangat membantu kampanye serta menyebarkan pesannya. Namun, kedua, ia akan melindungi data warga,” kata Waltz. ”Trump berbicara banyak tentang China dan ingin melarang Tiktok, seperti yang diinginkan banyak anggota Partai Republik. Tetapi, sekarang dia mengundang CEO Tiktok duduk di sampingnya saat pelantikan meski Tiktok terkait dengan Partai Komunis China dan merupakan ancaman bagi keamanan nasional kita,” cuit Pallone.Prospek larangan Tiktok memicu beberapa pengguna untuk mencari alternatif.
Seorang pejabat, tanpa menyebutkan nama, mengatakan, pemerintahan Biden tidak berencana memperpanjang waktu atau memblokir pencekalan Tiktok jika Mahkamah Agung AS gagal bertindak. Biden secara hukum tak dapat campur tangan jika tidak ada rencana kredibel dari ByteDance untuk menarik investasi di Tiktok.
Senator Demokrat, Ed Markey, Cory Booker, dan Chris Van Hollen, turut menulis surat pada Biden soal perpanjangan waktu. Bagi mereka, ada konsekuensi serius jika Tiktok ditutup. Penasihat Keamanan Nasional Trump yang baru, Mike Waltz, mengatakan, pemerintahan baru mungkin akan mengambil langkah agar Tiktok tidak tutup. ”UU yang dapat melarang Tiktok juga memungkinkan perpanjangan selama ada kesepakatan yang layak,” ujar Walts kepadaMahkamah Agung AS sedang mempertimbangkan soal penegakan UU atau memberi hakim lebih banyak waktu untuk membuat keputusan. MA tampaknya akan mengeluarkan sejumlah putusan pada Jumat , waktu setempat, tanpa merinci kasusnya.
China Amerika Serikat Keamanan Nasional Perlindungan Data Joe Biden Donald Trump Media Sosial Byte Dance X-Hide-Update-Me X-Hide-Utama
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Biden Serahkan Nasib TikTok ke Trump, Tegas Ingin di Bawah Kendali ASPemerintah Presiden Joe Biden menyerahkan keputusan akhir mengenai nasib TikTok di Amerika Serikat kepada pemerintahan selanjutnya di bawah Presiden Terpilih Donald Trump. Meskipun demikian, pemerintah Biden menyatakan posisi mereka yang jelas, yaitu menginginkan agar TikTok berada di bawah kendali perusahaan atau entitas Amerika Serikat jika ingin tetap beroperasi di negara tersebut.
Baca lebih lajut »
Nasib Tiktok di AS Bergantung pada TrumpPresiden AS Joe Biden tidak akan memberlakukan larangan Tiktok sebelum mengakhiri masa jabatannya. Nasib aplikasi tersebut akan ditentukan oleh presiden baru, Donald Trump, yang akan mengambil alih pada 20 Januari 2025. UU Kongres AS mewajibkan ByteDance untuk mendivestasikan Tiktok paling lambat 19 Januari 2025, atau aplikasi tersebut akan ditutup di AS. Beberapa anggota Senat Demokrat berusaha menyelamatkan Tiktok, tetapi upaya mereka diblokir oleh Senator Republik, Tom Cotton. Trump, yang pernah menyerukan pelarangan Tiktok, kini mempertimbangkan opsi untuk mencegah penutupan aplikasi tersebut.
Baca lebih lajut »
Trump Terbuka Menunda Larangan TikTokUndang-undang yang melarang aplikasi media sosial TikTok di Amerika Serikat akan mulai berlaku pada hari Minggu (19/1). Namun, pemerintah Presiden terpilih Donald Trump mengisyaratkan kesediaannya untuk menunda penerapannya. Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan mengeluarkan perintah eksekutif yang akan melindungi TikTok, dan anggota Kongres Mike Waltz mengatakan bahwa presiden terpilih memiliki beberapa opsi untuk menunda undang-undang tersebut. Langkah ini diambil menyusul laporan yang menyatakan bahwa Trump dan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, tengah membahas kemungkinan penjualan TikTok ke perusahaan non-China.
Baca lebih lajut »
Trump Mungkin akan Menuntut Panama Serahkan Terusan PanamaTrump mengatakan Terusan Panama memberlakukan tarif yang berlebihan. Dia juga mewanti-wanti agar terusan tersebut tidak dikelola oleh China.
Baca lebih lajut »
Tanggapi Isu Serahkan Jabatan Presiden ke Elon Musk, Donald Trump: Itu Tipuan...Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, akhirnya menanggapi tuduhan yang menyebut dirinya telah menyerahkan jabatan presiden kepada Elon Musk.
Baca lebih lajut »
Tips Membuat Konten Tiktok Komedi dari Kreator Pemenang TikTok Awards IndonesiaLuqman Hakim, pemenang TikTok Awards Indonesia 2024 kategori Entertainment Creator of the Year, berbagi tips membuat konten komedi menarik dengan format POV yang menampilkan berbagai persona, seperti siswa SMA, bintang pop, dan ketua karang taruna.
Baca lebih lajut »