Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono membeberkan biang kerok maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri manufaktur di Indonesia.
Margo Yuwono mengungkapkan PHK yang marak terjadi pada sektor manufaktur, khususnya di industri tekstil, diakibatkan oleh penurunan permintaan di pasar ekspor. “PHK terjadi di industri tekstil akibat penurunan permintaan pasar global dari AS [Amerika Serikat] dan Eropa sebagai dampak ancaman resesi di AS,” katanya dalam konferensi pers, Senin .Adapun, BPS melaporkan bahwa sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 4,89 persen sepanjang 2022.
Sementara itu, industri tekstil dan pakaian jadi justru mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,34 persen pada 2022, melonjak dari kontraksi pada tahun sebelumnya sebesar -4,08 persen.
Margo menambahkan, industri makanan dan minuman memberikan andil terbesar pada pertumbuhan industri pengolahan tahun lalu. Subsektor ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,9 persen yang didorong oleh peningkatan permintaan beberapa komoditas makanan dan minuman, serta meningkatnya ekspor CPO. Selain itu, subsektor industri logam dasar juga mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 14,8 persen. Hal ini didorong oleh peningkatan kapasitas produksi di sentra tambang, juga didukung oleh membaiknya harga komoditas di pasar ekspor.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi Sentil Impor Tepung Ikan, Lucu RI Kalah dari ChinaJokowi blak-blakan biang kerok RI kalah dari China yang menguasai ekspor tepung ikan.
Baca lebih lajut »
Ini Nih 'Biang Kerok' Minyakita Langka & Mahal di PasarIni Nih 'Biang Kerok' Minyakita Langka & Mahal di Pasar
Baca lebih lajut »
Ternyata Ini Biang Kerok Listrik RI Banyak NganggurPersoalan mengenai kelebihan pasokan listrik atau oversupply hingga saat ini masih menjadi isu di negara ini.
Baca lebih lajut »
20 Aplikasi Biang Kerok Baterai HP Cepat Terkuras, Ada IG-WADi daftar 20 aplikasi boros baterai HP, ada Instagram dan WhatsApp.
Baca lebih lajut »
Geram Dituding Biang Kerok Minyakita Langka, Peritel: Kemendag Tak Transparan!Roy menilai, sejak awal distribusi Minyakita oleh Kementerian Perdagangan tidak transparan dan tidak efisien.
Baca lebih lajut »