'kiamat' kartu debit bisa terjadi dipicu masifnya penggunaan QRIS
"Kita tingkatkan sekarang menjadi Rp 5 juta pertama dan kemudian sekarang Rp 10 juta, dan dapat ditingkatkan lebih lanjut karena respons dari orang-orang sangat antusias dengan ini jenis QRIS," Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam diskusi Advancing Digital Economy And Finance: Government And Industry Strategy On Digitalization beberapa waktu lalu.
Kode tersebut sudah makin mudah ditemukan di toko dan gerai. Bukan hanya di mall namun juga pusat perbelanjaan tradisional. Bahkan mesin EDC yang sebelumnya untuk transaksi kartu kredit atau debit juga bisa digunakan untuk QRIS."Ya, saat ini kami sudah memiliki 19 juta. Jadi 90% pengguna dari 19 jutaNomor Rekening Bank Bakal Lenyap, Transfer Duit ke Mana?
Dia menjelaskan pihaknya terus melakukan pengembangan sistem pembayaran, dengan begitu memberikan lebih banyak peluang baru dan meminimalkan hambatan untuk para pemain dan menurunkan biaya transaksi. Untuk mendukung hal tersebut, perlu ada terobosan teknologi dan regulasi, dan kerja sama antar institusi-asosiasi khususnya mengedukasi masyarakat.
"Dan satu hal yang juga ingin saya tekankan, yang terjadi saat ini adalah adanya kebutuhan yang sangat kuat untuk membuat pembayaran lintas negara menjadi lebih efisien," ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penelitian Ungkap Gejala Cacar Monyet Terbaru, Apa Saja?Sebuah penelitian besar cacar monyet mengungkapkan adanya gejala baru dari wabah yang terus menyebar sejak Mei lalu tersebut.
Baca lebih lajut »
Dirut Ancol (PJAA) Ungkap Perseroan Cetak Laba Setelah Dua Tahun MerugiPandemi Covid-19 yang mendera Indonesia selama dua tahun terakhir cukup memberikan dampak bagi Ancol sebagai perusahaan yang bergerak di bidang rekreasi.
Baca lebih lajut »
Arkeolog Berupaya Ungkap Denah Candi Sebelum Masa MajapahitSitus Candi Gedog di Sananwetan, Kota Blitar kembali diekskavasi. Dalam ekskavasi ketiga ini, tim ingin mengungkap lebih detail denah candi yang diperkirakan dibangun sebelum masa Majapahit itu. Iptek AdadiKompas
Baca lebih lajut »