Dewan perwakilan rakyat (DPR) mengusulkan kepada pemerintah dan bank sentral untuk mencetak uang Rp 600 triliun. Usul itu ditolak Bank Indonesia.
Dewan perwakilan rakyat mengusulkan kepada pemerintah dan bank sentral untuk mencetak uang Rp 600 triliun. Hal ini dilakukan sebagai cara penanganan dampak pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia.
Namun Bank Indonesia menolak mentah-mentah usulan tersebut. Pasalnya saat ini pengedaran uang sudah berada dalam sistem yang benar dan sesuai dengan praktik kebijakan moneter. BI juga menyebut jika pencetakan uang untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat bukanlah hal yang lazim dalam kebijakan moneter. Apa penyebabnya? Berikut berita selengkapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI Tolak Mentah-mentah Usul Cetak Uang Rp 600 T dari DPR'... Ini mohon ya, pandangan-pandangan itu tidak sejalan dengan praktik moneter yang lazim. Mohon maaf nih, supaya masyarakat tidak tambah bingung,' kata Perry. BI via detikfinance
Baca lebih lajut »
Cetak Rp 600 T, Banggar DPR: Jangan Sampai Terjadi Inflasi |Republika OnlineWacana pencetakan uang sebanyak Rp 600 Triliun harus dihitung dengan baik.
Baca lebih lajut »
DPR Usul Cetak Uang, Gubernur BI: Jangan Bikin Masyarakat BingungGubernur Bank Indonesia(BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya tidak akan melakukan pencetakan uang karena hal tersebut bukan merupakan bagian dari praktik kebijakan moneter.
Baca lebih lajut »
Heboh Anggaran Babi Rp 9 Juta/Ekor di DPRDalam data Kementan, tertulis bahwa Ditjen PKH melakukan realokasi anggaran pengadaan babi jadi Rp 5,03 miliar untuk 550 ekor.
Baca lebih lajut »
Asal-usul Nama Panggung Didi Kempot, The Godfather of Broken HeartNama Didi Kempot tergagas saat The Godfather of Broken Heart memulai karier di Jakarta.
Baca lebih lajut »
Dewan Pendidikan Riau Usul Kepsek Tinjau Ulang Kelulusan Siswa-siswi SMA yang Beraksi Tak SenonohPrihatin, aksi corat-coret dan hura-hura kelulusan dilakukan di bulan suci Ramadhan dan di tengah menghadapi musibah pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »