BI sebut tiga esensi utama syariah jadi kunci proses pemulihan ekonomi yang inklusif
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prinsip dasar ekonomi Syariah adalah menjunjung tinggi keadilan, keseimbangan, dan kelestarian lingkungan. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan hal ini menjadi semakin relevan dalam memitigasi ketimpangan sosial ekonomi pascapandemi di tengah ketidakseimbangan yang ditimbulkan dari aktivitas perekonomian.
Pertama, penajaman indikator pengukuran kemajuan ekonomi yang juga mempertimbangkan indikator kelestarian lingkungan selain indikator ekonomi konvensional seperti Produk Domestik Bruto . Kedua, inklusivitas guna menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan distribusi ekonomi ke masyarakat secara merata.
Penting juga untuk memanfaatkan dan mengakselerasi digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Kebijakan Bank Indonesia dalam ekonomi dan keuangan syariah diarahkan untuk pro-growth atau mendukung pertumbuhan ekonomi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemkot Bandung Ungkap Penyebab Banjir di Gedebage |Republika OnlinePemkot Bandung sebut penyebab banjir di Gedebage karena sampah di saluran drainase.
Baca lebih lajut »
Korea Utara Dukung Pencaplokan Empat Wilayah Ukraina oleh Rusia |Republika OnlineKorut sebut referendum Rusia di wilayah Ukraian telah
Baca lebih lajut »
SNI Minyak Makan Merah Selesai Disusun, Koperasi Petani Sawit Siap Produksi |Republika OnlineMenkop sebut produk minyak Makan Merah tetap dilakukan Januari 2023
Baca lebih lajut »
Kapolda Jawa Tengah: TNI-Polri Tidak Bisa DipisahkanHUT ke-77 TNI, Kapolda Jawa Tengah sebut TNI-Polri tidak bisa pisah, ibarat mata uang. tni
Baca lebih lajut »
Ferdy Sambo Sebut Isrtinya Menjadi Korban, Bharada E Punya Kejutan di PersidanganFerdy Sambo Sebut Isrtinya Menjadi Korban, Bharada E Punya Kejutan di Persidangan
Baca lebih lajut »
BI: Kekacauan Dunia Akibat Distribusi Energi dan Makanan Tidak MerataBI sebut ketidakseimbangan pada pertumbuhan ekonomi buat krisis ekonomi global menjadi ancaman banyak negara.
Baca lebih lajut »