BI menyatakan masih mempunyai ruang untuk melonggarkan kebijakan, baik makroprudensial ataupun kebijakan moneter guna mengantisipasi...
- Bank Indonesia menyatakan masih mempunyai ruang untuk melonggarkan kebijakan, baik makroprudensial ataupun kebijakan moneter. Namun eksekusinya akan tergantung dari pengaruh faktor eksternal ke dalam negeri.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, jika secara global sudah terlihat adanya perlambatan ekonomi serta perang dagang makin memburuk, maka negara-negara secara umum akan lebih membutuhkan kebijakan moneter yang sifatnya longgar. "Artinya kalau mereka sudah mulai melonggarkan kebijakan moneter, maka di domestik akan berdampak dengan terbukanya ruang untuk melonggarkan kebijakan kita," ujarnya di Jakarta, Minggu .Namun, kata Destry, yang harus dilihat untuk pertamakalinya adalah stabilitas. Jika stabilitas yang dilihat dari inflasi sudah mulai terkendali serta nilai tukar relatif stabil, maka selanjutnya adalah bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Tentunya salah satu kebijakan moneter apakah penurunan suku bunga itu hanya jadi satu bagian dari satu rangkaian kebijakan yang secara keseluruhan untuk mendorong Pertumbuhan ekonomi sendiri," ungkapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI Tegaskan Ekonomi Global Belum KrisisBI menegaskan perekonomian global saat ini belum memasuki fase krisis, meski tumbuh melambat. Turunnya suku bunga AS diharapkan bisa memicu laju ekonomi global.
Baca lebih lajut »
Ada Perayaan Iduladha, BI Prediksi Inflasi Tetap TerkendaliBank Indonesia memperkiraan perayaan Iduladha kali ini tidak mempengaruhi angka inflasi pada bulan ini
Baca lebih lajut »
Defisit Transaksi Berjalan Bengkak, BI Salahkan Laju EkonomiBank Indonesia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang melambat antar kuartal menyebabkan rasio defisit transaksi berjalan pada kuartal II juga ikut membengkak.
Baca lebih lajut »
Pangkas Waktu, Seluruh Transaksi Efek Dialihkan ke BISeluruh penyelesaian transaksi efek di pasar modal kini melalui Bank Indonesia. Sistem ini diklaim lebih efisien dan bisa menekan risiko kredit.
Baca lebih lajut »
BI Taksir Inflasi Pekan Pertama Agustus 0,12 PersenSurvey BI mencatat tingkat harga konsumen hingga pekan pertama Agustus mengalami inflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan atau 3,44 persen secara tahunan.
Baca lebih lajut »
BI Prediksi Inflasi Agustus Capai 0,12%Berdasarkan survei pemantauan harga minggu pertama Agustus, diperkirakan terjadi inflasi 0,12% secara bulanan dan inflasi...
Baca lebih lajut »