Posisi kepemilikan SBN oleh BI per 14 Agustus 2020 sebesar Rp 536,67 triliun (data transaksi).
Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia telah menyerap Surat Berharga Negara jangka panjang di pasar perdana sebesar Rp 125,06 triliun. Jumlah ini terhitung sejak kesepakatan burden sharing bersama dengan Kementerian Keuangan pada bulan lalu.
Sesuai dengan kesepakatan burden sharing dengan Kementerian Keuangan, proses pembiayaan akan dilakukan dalam dua skema. Pertama, untuk public goods, pendanaan maksimal Rp 397,56 triliun. 2 dari 2 halamanPemerintah Optimalkan Penerbitan SBN untuk Pembiayaan UtangSebelumnya, pemerintah akan mengoptimalkan penerbitan Surat Berharga Negara untuk pembiayaan utang. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri MUlyani Indrawati dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021, Jumat .
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidato Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2021 menyampaikan, Defisit anggaran tahun 2021 akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman, dan dikelola secara hati-hati.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Peminat Uang Rp 75 Ribu Membludak, BI Rombak Mekanisme PenyaluranBank Indonesia (BI) berpikir ulang untuk mengubah mekanisme penyaluran uang khusus kemerdekaan Rp 75.000. Seperti apa detailnya? BI via detikfinance
Baca lebih lajut »
Rupiah Sepanjang Agustus Loyo 1,65% Disebut Bos BI Masih UndervalueBank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah masih undervalue. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wajriyo mengatakan,...
Baca lebih lajut »
Son Dam Bi Ceritakan Rahasia KecantikannyaSon Dam Bi menjadi salah satu artis yang memiliki kecantikan natural. Dia pun berbagi tips cantik dan menjalani usia yang...
Baca lebih lajut »
Pemkot Surabaya Tagih PBB Perumahan Elit |Republika OnlineBPKPD Surabaya menargetkan PBB di 2020 mencapai Rp 1,307 triliun
Baca lebih lajut »
Menkeu: Delapan Daerah Usulkan Pinjaman PEN |Republika OnlineProvinsi DKI Jakarta mengajukan pinjaman PEN sebesar Rp 12,48 triliun.
Baca lebih lajut »