Penggunaan uang elektronik berdampak pada uang logam dan uang palsu.
di Indonesia beberapa waktu belakangan berdampak pada dua hal, yaitu uang logam dan uang palsu.
Hal ini dikarenakan masyarakat kini sudah banyak yang beralih ke uang elektronik atau pembayaran nontunai. Itulah sebabnya BI masih tetap mempertahankan pemberlakukan uang logam meski sudah jarang digunakan di era serba digital saat ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ada 7 Uang Rupiah Baru Emisi 2022, Bagaimana Nasib Uang Lama?BI menyatakan uang lama tetap berlaku dan tidak ditarik, meski ada 7 uang kertas baru. Namun masyarakat bisa menukar uang lama dengan uang baru.
Baca lebih lajut »
Uang Baru 2022 Didesain Lebih Ramah Bagi Tunanetra | merdeka.comKepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengatakan, kalangan tunanetra memberikan masukan kepada BI untuk memberikan selisih antara uang pecahan supaya mereka dapat membedakan setiap uang pecahan tersebut.
Baca lebih lajut »
BI: Uang Rupiah TE 2022 hasil evaluasi dari yang telah beredarKepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menyatakan keputusan BI untuk merilis tujuh pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 ...
Baca lebih lajut »
Uang Rp 75.000 Masih Banjir Peminat, BI: Untuk Cendramata LamaranUang Rp 75.000 Masih Banjir Peminat, BI: Untuk Cendramata Lamaran: Uang emisi khusus Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) Rp75.000 sebenarnya masih diminati banyak orang.
Baca lebih lajut »