Bank Indonesia berencana menerbitkan white paper terkait Central Bank Digital Currency (CBDC) atau yang disebut dengan 'rupiah digital' pada akhir tahun.
Badung, Bali, Beritasatu.com - Bank Indonesia berencana menerbitkan panduan terkait Central Bank Digital Currency atau yang disebut dengan"rupiah digital" pada akhir tahun. Panduan ini diterbitkan sebagai bentuk langkah inovasi untuk mengakomodasi pesatnya perkembangan digitalisasi dan penggunaan mata uang digital atau cryptocurrency selama pandemi Covid-19.
"Mandat bank sentral di bidang digital dan meningkatkan inovasi dan efisiensi. Dalam waktu dekat sebagai bagian dari kemajuan perkembangan saat ini, Bank Indonesia akan menerbitkan white paper dengan melakukan konsultasi," ucap Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono, dalam side event G-20, Selasa .
Ia menjelaskan bahwa panduan ini merupakan langkah besar yang ditempuh BI sebelum menerbitkan rupiah digital. Lantaran terdapat berbagai risiko yang harus diantisipasi seperti stabilitas ekonomi, moneter, dan sistem keuangan. Oleh karena itu dibutuhkan kerangka dan regulasi untuk mengatasinya. Keberadaan aset kripto juga melatarbelakangi bank sentral dalam menjajaki desain dan penerbitan CBDC.
Menurut Doni setidaknya terdapat enam tujuan penerbitan CBDC. Pertama, menyediakan alat pembayaran digital yang bebas risiko menggunakan rupiah digital. Kedua, memitigasi risiko sovereign digital currency. Selanjutnya yang ketiga, memperluas efisiensi dan tahapan sistem pembayaran termasuk cross border.
"Keempat, memperluas dan mempercepat inklusi keuangan. Kelima, menyediakan instrumen kebijakan moneter, dan keenam, memfasilitasi distribusi fiscal subsidy," tegasnya.TAG: Rupiah Digital CBDC Uang Digital Bank Indonesia Beritasatu Bisnis
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI & Pakar Top Dunia Kumpul di Bali Bahas Rupiah DigitalBI bersama para ahli atau expert di bidang moneter akan membahas secara komprehensif mengenai Central Bank Digital Currency (CBDC) alias rupiah digital.
Baca lebih lajut »
Di Depan Menteri dan Gubernur BI, Airlangga Pamer Ekonomi Digital RI Rp 401 TMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap nilai perdagangan digital Indonesia telah mencapai 401 triliun selama 2021.
Baca lebih lajut »
BI Prediksi Layanan Perbankan Digital Tembus Rp 51.000 TLayanan perbankan digital terbukti telah menjadi penyelamat ekonomi Indonesia, selama pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Gubernur BI: UMKM Dominasi Pengguna QRIS yang Sudah Capai 18,7 JutaGubernur BI Perry Warjiyo berharap jumlah pengguna QRIS bisa mencapai 30 juta pada tahun ini. 64 juta UMKM ditargetkan terdigitalisasi.
Baca lebih lajut »
IHSG menguat, pasar berekspektasi BI akan naikkan suku bungaIndeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat seiring pelaku pasar yang berekspektasi Bank Indonesia akan ...
Baca lebih lajut »