BI Longgarkan Setoran GWM, Bank BJB Siap Genjot Kredit
Jakarta, CNBC Indonesia-
Bank Indonesia melakukan penajaman stimulus kebijakan makroprudensial guna mendukung pertumbuhan ekonomi domestik., diantaranya memberikan pelonggaran setoran GWM dari 2,8% menjadi 4% bagi perbankan yang mendukung pendanaan sektor tertentu per 1 Oktober 2023. Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi mendukung pelonggaran kebijakan BI guna mendukung likuiditas perbankan untuk mendorong penyaluran kredit.
Seperti apa dampak suntikan likuiditas BI terhadap kinerja kredit BPD? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Utama
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bank Perekonomian Rakyat Samarinda berubah menjadi Bank SamarindaBank Perekonomian Rakyat (BPR) Kota Samarinda yang berstatus sebagai Perusahaan Daerah (PD) milik Pemkot Samarinda telah mengalami perubahan status menjadi ...
Baca lebih lajut »
Tekanan hidupkan kembali ekonomi kaburkan prospek bank-bank top ChinaUpaya yang dilakukan para pembuat kebijakan di China untuk mengatasi krisis utang di sektor properti dan menopang perekonomian akan memberikan pukulan ...
Baca lebih lajut »
Empat Parpol Desak Jokowi Perbesar Setoran BUMN ke Negara pada 2024Sejumlah partai politik yakni Gerindra, PAN, PDIP dan Demokrat mendesak pemerintah menaikkan setoran BUMN ke negara pada tahun depan.
Baca lebih lajut »
Perbankan AS Bergejolak, S&P 'Hukum' Sejumlah Bank BesarLembaga pemeringkat keuangan S&P Global memangkas peringkat kredit dan merevisi prospek beberapa bank di Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »
Perang Bunga Kredit, Bank Rebutan Dana MurahPersaingan bunga kredit perbankan di Indonesia semakin kompetitif di tengah melambatnya pertumbuhan kredit.
Baca lebih lajut »
Bank Mandiri proyeksikan inflasi turun ke 3 persen di akhir 2023Bank Mandiri memproyeksikan inflasi Indonesia dapat turun ke kisaran 3-3,2 persen pada akhir 2023 dengan strategi pengelolaan pasokan pangan yang ...
Baca lebih lajut »