Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi RI pada enam bulan mendatang meningkat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2019 mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga, meskipun sedikit mengalami pelemahan. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen September 2019 yang tetap berada dalam zona optimis sebesar 121,8, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan IKK pada bulan sebelumnya sebesar 123,1.
"Persepsi konsumen yang tetap positif terhadap kondisi ekonomi saat ini terutama didukung oleh meningkatnya keyakinan terhadap kondisi penghasilan saat ini," seperti kutip laman resmi Bank Indonesia, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI ungkap optimisme konsumen pada September terjaga meski melemahSurvei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2019 mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga, meskipun sedikit mengalami pelemahan.\r\n\r\nHal ini ...
Baca lebih lajut »
Indeks Kepuasaan Jamaah Haji Tahun ini Diprediksi NaikKenaikan indeks kepuasan karena peningkatan pelayanan.
Baca lebih lajut »
Saham-saham di Jerman jatuh, Indeks DAX-30 ditutup anjlok 2,76 persenSaham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu (3/10/2019), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt melemah tajam 2,76 persen atau ...
Baca lebih lajut »
Bursa saham Paris anjlok, Indeks CAC-40 berakhir jatuh 3,12 persenBursa saham Prancis berakhir turun tajam pada perdagangan Rabu (2/10/2019), dengan indeks acuan CAC-40 di Bursa Efek Paris jatuh 3,12 persen atau 174,85 poin, ...
Baca lebih lajut »
Bursa saham Inggris merosot, Indeks FTSE-100 ditutup jatuh 237,78 poinBursa saham di Inggris berakhir turun tajam pada perdagangan Rabu (2/10/2019), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London merosot 3,23 persen atau ...
Baca lebih lajut »
Bursa Saham Tokyo jatuh, Indeks Nikkei dibuka anjlok 382,06 poinBursa SahamTokyo dibuka melemah tajam pada perdagangan Kamis pagi, karena sentimen investor tertekan oleh data ketenagakerjaan Amerika Serikat untuk September ...
Baca lebih lajut »