Bersikap Adil Terhadap Kartini Dan Para Pejuang Musliman lainnya
REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh: Dr. Adian Husaini, Mantan Jurnalis Republika Dan Pengasuh Lembaga Pendidikan Islam di Depok Hari Senin , saya menerima kiriman poster bertajuk: “Kartini Masa Kini dalam Krisis Covid-19: Perlindungan Warga dan Kerjasama Luar Negeri”. Para pembicara terdiri atas 10 Duta Besar RI, dan 1 orang staf ahli bidang diplomasi ekonomi. Semuanya perempuan.
Biasanya ada tambahan ungkapan: “Dulu, perempuan hanya mengurusi “dapur, sumur, dan kasur”. Tapi, sekarang perempuan sudah bisa menjadi Presiden, Ketua DPR, menteri, dan sebagainya.” Jangan sampai anak-anak kita melupakan banyaknya perempuan-perempuan muslimah hebat di Nusantara. “Ibu kita” bukan hanya Kartini. Sebutlah contoh seorang lulusan pesantren bernama Malahayati. Dialah perempuan pertama yang menjadi Panglima Perang di era modern.
Dalam bukunya, guru besar UI tersebut menunjuk dua sosok perempuan hebat dalam sejarah Indonesia. Pertama, Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Anehnya, tulis Harsja, dua wanita itu tidak masuk dalam buku “Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia” , terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia . Tentu saja Kartini masuk dalam buku tersebut.
Ikhtisar epos besar itu dibuat sendiri oleh Siti Aisyah We Tenriolle. Pada tahun 1908, wanita ini mendirikan sekolah pertama di Tanette, tempat pendidikan modern pertama yang dibuka baik untuk anak-anak pria maupun untuk wanita.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anggota PBB Tuntut Akses yang Adil terhadap Vaksin Covid-19Resolusi yang disusun Meksiko dan didukung Amerika Serikat (AS) menyerukan adanya penguatan kerja sama ilmiah internasional yang diperlukan untuk memerangi covid-19.
Baca lebih lajut »
Menjadi Kartini-Kartini Bumi |Republika OnlineHari Kartini juga refleksi untuk menjaga kelestarian bumi.
Baca lebih lajut »
Saat RA Kartini Dijejali Ide Feminis dan Gerakan Misionaris |Republika OnlineKartini menyatakan tidak menyukai praktik poligami
Baca lebih lajut »
Islam, Kartini, dan Orientalis Snouck Hurgronje (Habis) |Republika OnlineSikap Kartini pada Snouck Hurgronje
Baca lebih lajut »
Christian Vieri: Ronaldo Brasil Lebih Baik daripada Ronaldo PortugalRonaldo Luis Nazario de Lima dan Cristiano Ronaldo merupakan dua pemain hebat pada eranya masing-masing.
Baca lebih lajut »
Belajar dari Para 'Kartini' Dunia dalam Menangani Covid-19Para 'Kartini' dunia ini mempunyai cara dan kebijakan dalam menangani virus corona.
Baca lebih lajut »