Perusahaan kopi asal Amerika Serikat menarik kembali produk kopi kaleng yang didistribusikan secara nasional di AS karena berpotensi menyebabkan keracunan.Menurut
Kamis, 27 Juni 2024, 11:51 WIB pengumuman Badan Pengawas Obat dan Makanan , Snapchill , perusahaan yang berbasis di Green Bay tersebut menarik kembali hampir 300 produk karena dikhawatirkan produk tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan dan produksi botulinum, sebuah racun yang berpotensi mematikan.
Menurut CDC, gejalanya bisa dimulai enam jam hingga dua minggu setelah mengonsumsi makanan yang mengandung toksin botulinum. Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini harus segera mencari pertolongan medis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dari Kopi Hingga Songket: Ini Daftar Lengkap Produk Indikasi Geografis Unggulan IndonesiaKopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Kintamani Bali, Kopi Arabika Flores Bajawa, dan lainnya.
Baca lebih lajut »
Kebun Kopi Cikoneng Berpotensi Tembus Pasar Dunia, Direvitalisasi Guna Tingkatkan ProduktivitasKebun Kopi Cikoneng mulai ditanami pohon kopi pada 2018 dan kini direvitalisasi untuk tingkatkan produktivitas hingga 120 persen.
Baca lebih lajut »
Berkah Harga Kopi Melonjak, Petani Bisa Sekolahkan Anak hingga Memperluas KebunDi tengah euforia membubungnya harga kopi, petani harus tetap menjaga kualitas demi mengangkat citra kopi Sumsel.
Baca lebih lajut »
Harga Kopi Robusta Sumsel Pecah Rekor, Saat Benahi Tata KelolaUntuk mengenalkan kopi Sumsel, pemerintah harus meningkatkan kualitas rantai produksi kopi dari hulu hingga hilir.
Baca lebih lajut »
Ngopi Bareng di Excelso Makin Nikmat dengan Diskon Tiap Hari dari BRIExcelso menawarkan berbagai macam pilihan kopi berkualitas untuk menjawab keinginan para pecinta kopi.
Baca lebih lajut »
Komunitas Pedagang Kopi Keliling Dapat Apresiasi Dari Kopi Kapal ApiJPNN.com : Sejumlah pedagang kopi keliling seusai menerima bantuan modal kerja dari Kapal Api Group, Jakarta, Kamis (20/6). Kapal Api Group merangkul Komun...
Baca lebih lajut »