Kelor bantu emak-emak berdaya di rumah.
Hamparan daun-daun kelor segar yang sudah dipisahkan dari batangnya jadi pemandangan sehari-hari Siti Haida Hutagaol. Lahan samping rumahnya di Trirenggo, Bantul ia sulap menjadi tempat penjemuran daun kelor. Area penjemuran dibuat teduh agar kelor tidak kena sinar matahari langsung.
Kelor-kelor segar diolah sendiri oleh Haida. Daun-daun kelor dijemur hingga tingkat kering yang cukup. Kelor kering lalu disimpan ke wadah sebelum diproses menjadi beragam olahan. Haida mengungkap 10 kilogram kelor segar biasanya menghasilkan sekitar 6 ons kelor kering. Setiap hari Haida bisa menjemur sampai 26 kilogram kelor segar.Berawal dari KWT Ngudi RejekiJika ditanya berapa hektare kebun kelor yang dimiliki, Haida mengaku bahkan tak punya kebun.
KWT Ngudi Rejeki lantas mulai berfokus menanam tanaman kelor di pekarangan rumah. Pada 2016, Haida membangun rumah produksi kelor yang dinamai Kelorida. Berdirinya Kelorida punya tujuan mulia yaitu mengangkat ekonomi perempuan di desa Trirenggo, Bantul. Dorong value perempuanTidak hanya dapat meningkatkan nilai tambah bagi kelor itu sendiri, Kelorida juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai perempuan yang berpartisipasi di dalamnya. Berkat kelorida, anggota KWT bisa memperoleh sumber pendapatan tambahan dari hasil panen kelor.
Meningkatnya value perempuan anggota KWT menurut Haida bisa membantu mengurangi ketimpangan gender dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan. Para ibu dapat mengembangkan keterampilan baru dan pengetahuan tentang pengelolaan usaha. Hal ini secara tidak langsung membantu meningkatkan kepercayaan diri dalam berbisnis dan memperkuat peran mereka dalam ekonomi keluarga.
“Tak bisa dipungkiri bahwa pelaku UMKM didominasi perempuan, maka dari itu kami berusaha mendukung kebutuhan usaha mereka,” ujar Christison Tumbur Simanjuntak, Kepala Cabang BRI Bantul saat ditemui di BRI KC Bantul pada Senin .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kisah Ratu Kelor dari Bantul, Inovasikan Kelor Jadi Puluhan Produk BercuanHaida punya julukan Ratu Kelor karena sulap kelor jadi puluhan produk.
Baca lebih lajut »
Kisah Ratu Kelor dari Bantul, Inovasikan Kelor Jadi Puluhan Produk Bernilai TinggiHaida punya julukan Ratu Kelor karena sulap kelor jadi puluhan produk.
Baca lebih lajut »
Harga Daging Sapi Diramal Naik Terus, di Jakarta Sudah Rp170.000/ KgDear emak-emak, siap-siap harga daging sapi bakal terus naik hingga Lebaran nanti.
Baca lebih lajut »
Mendag Zulhas Traktir 1 Ton Beras SPHP Bulog ke Emak-Emak di BogorMendag Zulhas traktir 1 ton beras SPHP Bulog ke emak-emak di Bogor.
Baca lebih lajut »
Viral Emak-emak Madura Emosi Banting Ular yang Makan AyamSeorang emak-emak viral di media sosial karena membanting seekor ular sambil emosi. Ular itu diduga telah memakan ayam ternak milik emak-emak itu.
Baca lebih lajut »
Senyum Emak-Emak Warga Bawean Gresik Warnai Duka Dampak Gempa Tuban, Rumah dan Dinding Masjid RusakSenyum emak-emak warga Dusun Pasir Panjang, Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik, masih terpancar pasca gempa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca lebih lajut »