Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan Syahrul meninggal dunia bukan semata-mata disebabkan COVID-19, melainkan terdapat penyakit penyerta lainnya. WaliKotaTanjungpinang
jpnn.com, TANJUNGPINANG - Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, meninggal dunia pada Selasa pukul 16.45 WIB di ruang ICU Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib . Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan Syahrul meninggal dunia bukan semata-mata disebabkan COVID-19, melainkan terdapat penyakit penyerta lainnya. "Ada pembengkakan ginjal, hipertensi dan diabetes. Jadi COVID-19 sebagai pemicunya," katanya.
Baca Juga: Tjetjep mengemukakan tim medis telah bekerja maksimal sejak Syahrul dirawat di RSUP Kepri pada 11 April 2020. Peralatan dan dokter ahli telah dikerahkan untuk merawat Syahrul. Namun selama perawatan kondisi almarhum tidak stabil, kadang membaik dan kadang drop."Dalam beberapa hari terakhir kondisi Syahrul drop," katanya. Ia menjelaskan, kondisi Syahrul semakin memburuk sejak tadi pagi dan tim medis telah melakukan pompa jantung, dan sempat membuahkan hasil yang baik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Berita Duka: Dokter Michael Robert Marampe Meninggal Dunia, Batal MenikahDokter Michael Robert Marampe meninggal dunia karena terdampak penularan virus corona atau Covid-19. DokterMichaelRobertMarampeMeninggalDunia
Baca lebih lajut »
Suka Duka Kuliah Online, Sinyal Timbul Tenggelam hingga Menumpang di Kantor DesaCerita mahasiswi yang melakukan kuliah online karena wabah virus corona.
Baca lebih lajut »
Riset I2 Sebut Achmad Yurianto Top Influencer Berita Covid-19Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, menyebutkan, Yurianto menduduki posisi sebagai top influencer dengan 114.983 pernyataan dikutip media.
Baca lebih lajut »
3 Aktivis China 'Hilang' karena Arsipkan Berita Covid-19 yang DisensorTiga aktivis internet yang berbasis di Beijing telah menghilang dan diyakini ditahan oleh polisi karena mengarsipkan berita-berita mengenai virus corona yang disensor secara online, menurut seorang ke
Baca lebih lajut »