Kelaparan bisa membuat orang kehilangan nyawa, berapa lama sebenarnya tubuh manusia tahan lapar?
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, tengah ramai kasus meninggalnya sekeluarga di Kalideres Jakarta Barat yang diduga akibat kelaparan.
Menurut organisasi anti-kemiskinan atau Oxfam, 11 orang meninggal karena kelaparan tiap menitnya di seluruh dunia. Sedang Mercy Corps menyebut sekitar 9 juta orang meninggal akibat kelaparan per tahunnya. Dia melanjutkan, puasa atau sengaja tidak makan untuk waktu singkat dapat jadi cara yang sehat untuk turunkan berat badan atau mengelola kondisi medis tertentu. Namun, itu hanya boleh dilakukan berjam-jam, bukan berhari-hari.Menurut Zubairi ketika Anda tidak makan, cadangan glukosa Anda habis dalam satu hari. Kemudian tubuh lepasin hormon yang disebut glukagon. Hormon ini yang memberitahu hati Anda untuk membuat glukosa, yang sebagian besar digunakan untuk memberi makan otak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Hidup tanpa Makan, Ini PenjelasannyaBerikut adalah beberapa kesimpulan terkait berapa lama manusia bertahan hidup tanpa makan berdasarkan sejumlah penelitian.
Baca lebih lajut »
Heboh Kasus Tewasnya Keluarga di Kalideres, Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Tanpa Makan?Manusia bisa bertahan lebih lama tanpa makanan daripada kekurangan air.
Baca lebih lajut »
Sekeluarga Tewas Diduga Tak Makan, Ahli Sebut Manusia Bisa Bertahan Hidup tanpa Makan selama IniMenurut ahli, berapa lama manusia bisa bertahan hidup tanpa makan, berbeda-beda dan sangat bervariasi.
Baca lebih lajut »
Polisi: Diksi Sekeluarga Mati 'Kelaparan' Belum Bisa DipertanggungjawabkanKombes Hengki Haryadi berujar diksi sekeluarga mati 'kelaparan' belum bisa dipertanggungjawabkan. Penyebab kematian sekeluarga di Kalideres masih akan didalami.
Baca lebih lajut »
Keluarga Tewas karena Kelaparan, Polisi: Belum Bisa DipertanggungjawabkanPolisi belum bisa menyimpulkan kematian korban apakah karena kelaparan atau dehidrasi. Hingga saat ini, penyidik dan dokter forensik masih bekerja
Baca lebih lajut »