Bencana: Peluang untuk Membangun Kembali Tatanan Sosial

Sosial Berita

Bencana: Peluang untuk Membangun Kembali Tatanan Sosial
BencanaModal SosialJaringan Prososial
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 82 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 53%
  • Publisher: 70%

Bencana, baik berbentuk apa pun, tidak hanya peristiwa fisik, tetapi juga sosial. Bencana, keseharian dan batasan sosial yang ada perlahan runtuh. Namun, bencana juga membuka peluang unik bagi masyarakat untuk memperkuat modal sosial dan jaringan prososial. Hal ini mendorong perbaikan tatanan sosial yang rusak dan terabaikan serta menegaskan kembali nilai-nilai komunitas.

Bencana, apa pun wujudnya, sebenarnya merupakan peristiwa sosial, selain sebagai peristiwa fisik. Akibat bencana, keseharian yang rutin tiba-tiba patah di tengah jalan dan batasan-batasan sosial yang diatur dan ditentukan sekian lama secara kultural akhirnya hancur.

Hal itu, menurut hemat saya, tidak cukup kuat terwacanakan dalam rencana besar pemerintah untuk merelokasi para korban akibat erupsidari berbagai kalangan, rencana relokasi dari pemerintah masih berpusar pada perkara fisik , tetapi tidak sama sekali menyentuh hal perbaikan atau upaya membangun tatanan sosial yang mungkin saja sudah ambruk sebelum dan pascaperistiwa erupsi.

Disrupsi sosial semacam itu tampaknya sudah sangat sering diterima sebagai risiko yang lumrah setiap kali terjadi bencana.post-disasters recovery Beberapa konflik yang terjadi di Indonesia, misalnya, pascabencana erupsi Gunung Sinabung, di Lingga, Sumatera Utara, pada 2013, atau konflik antara warga relokasi pascagempa Cianjur dan warga Kampung Pasir Sembung pada 2022, sudah sangat cukup memberikan gambaran bahwa hal ikhwal relokasi bukan perkara mudah dan sekali jadi.

Koordinasi dengan banyak pihak ini sangat penting agar sejak awal dapat dipastikan bagaimana integrasi sosial dapat berlangsung baik. Caranya, selain dengan melihat kemungkinan-kemungkinan adanya asimilasi sosial antarwarga, juga dengan proses akomodasi yang mengikat semua warga terdampak agar tidak terjadi disintegrasi sosial kemudian.

Heterogenitas dengan segala konsekuensinya itu bukan tidak mungkin dapat kemudian menjadi akar masalah di lokasi yang baru jika tidak sejak awal disiasati dengan upaya-upaya yang menjamin berlangsungnya proses akomodasi dan asimilasi yang cermat dan integratif.Mitigasi bencana memang amat penting dan dibutuhkan, apalagi untuk warga di wilayah-wilayah rawan bencana, seperti di sekitar kaki Gunung Lewotobi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Bencana Modal Sosial Jaringan Prososial Tatanan Sosial Nilai Komunitas

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kemendes: Membangun Desa Sejatinya Membangun IndonesiaKemendes: Membangun Desa Sejatinya Membangun IndonesiaJPNN.com : Pemerintah RI bekerjasama dengan World Bank membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD.
Baca lebih lajut »

Menteri Wihaji: Membangun Keluarga Berarti Membangun Fondasi NegaraMenteri Wihaji: Membangun Keluarga Berarti Membangun Fondasi NegaraKeluarga merupakan fondasi dari sebuah negara. Dengan memastikan setiap keluarga memiliki ketahanan yang kuat, negara diharapkan bisa lebih kuat.
Baca lebih lajut »

Peluang dan Tantangan Membangun Ekonomi RI dari Laut ke DaratPeluang dan Tantangan Membangun Ekonomi RI dari Laut ke DaratKontribusi sektor maritim terhadap PDB Indonesia masih rendah.
Baca lebih lajut »

Kiat Sukses Bangun Bisnis dari Para Pengusaha KulinerKiat Sukses Bangun Bisnis dari Para Pengusaha KulinerBeberapa pengusaha yang telah sukses membangun bisnisnya berbagi kiat sukses membangun usaha.
Baca lebih lajut »

Ara: Pembangunan rumah bencana Lewotobi libatkan warga korban bencanaAra: Pembangunan rumah bencana Lewotobi libatkan warga korban bencanaMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan pembangunan rumah dalam penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi, NTT, ...
Baca lebih lajut »

Antisipasi Potensi Bencana Banjir, Pemerintah Kabupaten OKU Gelar Apel Kesiapsiagaan BencanaAntisipasi Potensi Bencana Banjir, Pemerintah Kabupaten OKU Gelar Apel Kesiapsiagaan BencanaPemerintah Kabupaten OKU Menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Guna Antisipasi Potensi Bencana Banjir.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 07:34:42