UNICEF melaporkan lebih dari 9 juta anak putus sekolah di Ethiopia akibat bencana alam, konflik, dan pengungsian. Sektor pendidikan di Ethiopia mengalami kerusakan parah, dengan lebih dari 6.000 sekolah ditutup dan 10.000 sekolah rusak akibat perubahan iklim dan konflik.
Lebih dari 9 juta anak di Ethiopia terpaksa putus sekolah karena bencana alam dan bencana akibat ulah manusia, demikian diungkapkan oleh Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa ( UNICEF ). Dalam Laporan Situasi Kemanusiaan Ethiopia terbaru yang dirilis pada Kamis (2/1) malam waktu setempat, UNICEF mengatakan bahwa lebih dari 6.000 sekolah telah ditutup di seantero negara Afrika Timur itu akibat dampak perubahan iklim dan konflik. Laporan tersebut juga menyebut bahwa lebih dari 10.
000 sekolah, yang mewakili 18 persen jumlah sekolah di seluruh negara itu, telah rusak akibat konflik dan dampak peristiwa iklim.Menyoroti situasi konflik yang sedang berlangsung di berbagai wilayah di Ethiopia, terutama di wilayah Amhara dan Oromia, UNICEF mengatakan bahwa sektor pendidikan telah 'luluh lantak.' Lebih dari 9 juta anak saat ini putus sekolah akibat konflik, bencana alam, dan pengungsian. Pemerintah Ethiopia kerap menyalahkan 'kelompok-kelompok ekstremis' karena menghalangi berbagai layanan vital, seperti inisiatif pendidikan dan pembangunan, di daerah-daerah di mana kelompok-kelompok bersenjata hadir. Sementara itu, UNICEF memperingatkan bahwa kekurangan dana menghambat respons kemanusiaan di Ethiopia pada saat negara itu menghadapi kebutuhan kemanusiaan yang meningkat. 'UNICEF terus meminta dukungan untuk memastikan bahwa anak-anak dan pengasuh mereka menerima dukungan yang mampu menyelamatkan jiwa pada 2024 dan seterusnya,' kata badan tersebut
Ethiopia Putus Sekolah Bencana Alam Konflik UNICEF
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bencana Alam, Bencana ManusiaJudul Tajuk Rencana 1 Desember 1980 ini diangkat kembali karena kita masih mengulang masalah yang sama. Bencana alam kembali terjadi di Sukabumi.
Baca lebih lajut »
Lebih dari 5,6 Juta Rakyat Indonesia Terserang Bencana AlamSeanjang tahun 2024, Indonesia dilanda berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, kebakaran lahan, dan gunung meletus hingga pergerakan tanah. BNPB melaporkan setidaknya terdapat 1.942 kali peristiwa bencana alam yang melanda hampir seluruh penjuru negeri, menyebabkan 469 orang meninggal dunia, 58 orang hilang, dan 1.157 orang cedera. Lebih dari 61.554 unit rumah warga rusak, termasuk 10.821 unit rusak berat. Bencana juga merusak fasilitas publik seperti rumah ibadah, rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur jalan.
Baca lebih lajut »
Pemkab Purwakarta Waspadai Bencana Alam Saat Musim HujanPemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai pasang mata untuk mengantisipasi potensi bencana alam yang kerap terjadi saat pergantian musim, dari musim kemarau ke hujan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama tanggap bencana alam, terutama bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan. Beberapa bencana alam yang mengintai wilayah ini antara lain, bencana longsor, pergerakan tanah, dan banjir.
Baca lebih lajut »
Bripka Miftahu Rochman, Polisi Gugur Saat Evakuasi Bencana Alam di SukabumiBripka Miftahu langsung terjun ke lapangan membantu proses evakuasi dan pengamanan bencana longsor Sukabumi meski tugas piket sehari sebelumnya.
Baca lebih lajut »
Hasil Studi Terbaru: Bencana Alam Picu Kebiasaan Merokok MeningkatStudi dilakukan terhadap korban Tsunami Aceh.
Baca lebih lajut »
Bencana Alam di Sukabumi Korban Meninggal Menjadi 8 Orang, Jasad Anak Perempuan 8 Tahun Baru DitemukanProses evakuasi terhadap korban bencana alam di Kabupaten Sukabumi terus dilakukan. Terkini, petugas temukan jasad anak-anak usia 8 tahun.
Baca lebih lajut »