Suatu hari, Disiree Luhulima bertemu dengan sejumlah murid di suatu sekolah di negeri entah berantah. Ia senang dengan keadaan sekolah yang bersebelahan ...
Bondowoso - Suatu hari, Disiree Luhulima bertemu dengan sejumlah murid di suatu sekolah di negeri entah berantah. Ia senang dengan keadaan sekolah yang bersebelahan dengan sungai kecil.
Ia menjadi kaget ketika bel sekolah berbunyi tanda pelajaran akan dimulai, anak-anak itu berlarian dan melempar gelas plastik itu ke sungai. Hati Desi bergemuruh, mengapa ada jarak antara pengetahuan anak-anak tadi dengan perilakunya? Desi yang di masa purna tugasnya sebagai peneliti di Finlandia kemudian mengajar Bahasa Indonesia untuk anak-anak Indonesia yang tinggal di negeri itu kemudian mengabadikannya dalam bentuk buku.
Kalau sekolah berkepentingan untuk memasukkan pengetahuan pada anak, biasanya dipungut dari hal-hal konkrit yang dialami oleh anak. Untuk pelajaran matematika, misalnya, guru akan memanfaatkan munculnya semut yang ditemukan oleh murid. Murid diajak menghitung semut itu. Satu peristiwa, yaitu membanding-bandingkan siswa satu dengan lainnya, telah memberikan banyak pelajaran bagi pengembangan karakter anak. Pertama, guru bukan segala-galanya dan tidak selamanya benar, sehingga hal itu menjadikan siswa tidak segan atau takut mengkritisi guru. Kedua, peristiwa itu memberikan pesan bahwa siswa dan guru adalah setara, meskipun kesantunan secara sosial tetap diperlukan.
Lalu bagaimana setelah guru berteriak karena kesal tadi? Lagi-lagi penyelesaiannya melibatkan murid. Mereka diajak bicara bagaimana dengan kejadian guru yang kesal itu. Anak kembali diajak berpikir, dan tidak ada komentar bahwa masalah yang dihadapi oleh guru tidak pantas untuk diselesaikan dengan melibatkan siswa.
Praktisi pendidikan Dewi Parwati Setyorini yang juga ibu dari artis Dian Sastrowardoyo dan sahabat dari Desiree menyatakan bahwa dirinya terus mendorong Desiree untuk membukukan pengalamannya itu untuk menggugah pemahaman banyak orang mengenai pendidikan yang bagus. Senada dengan itu, Naning Pranoto, pejuang di bidang literasi yang juga editor buku menyatakan dirinya bersemangat untuk menyampaikan pengalaman Desi ini kepada masyarakat, khususnya para pendidik, karena ada nilai-nilai yang sejalan dengan yang kini digaungkan oleh pemerintah, yakni merdeka belajar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anas: Digitalisasi mampu akselerasi pembangunan suatu negaraMenteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengatakan transformasi digital mampu mengakselerasi pembangunan di sejumlah negara. Hal ini disampaikan Anas dalam ...
Baca lebih lajut »
Penyelarasan PKPU dengan UU Penetapan Perpu Pemilu suatu keniscayaanKeharmonisan aturan main dalam perhelatan demokrasi suatu keniscayaan. Bahkan, ketidakselarasan antara produk hukum Komisi Pemilihan Umum berupa PKPU dan ...
Baca lebih lajut »
Inilah Badan PBB yang Dipandang Misterius, Tempat Kubu Berkonflik Suatu Negara Bertarung agar DiakuiKomite Akreditasi PBB bahkan tidak muncul dalam bagan organisasi PBB, tetapi jika ada faksi berkonflik suatu negara, badan inilah penjaga pintu keterwakilan.
Baca lebih lajut »
Pakar Pendidikan Finlandia: Ajarkan Anak PAUD Keterampilan Sosial Ketimbang AkademisProfesor Edukasi di University of Helsinki, anak usia dini seharusnya diberikan pembelajaran yang menekankan pada keterampilan sosial.
Baca lebih lajut »
Deretan Tanda Hubungan Anda dengan Pasangan Tidak Berhasil Menurut PakarSeorang terapis seks dan hubungan telah mengungkapkan tanda-tanda suatu hubungan mungkin berada di ujung tanduk.
Baca lebih lajut »
PENJELASAN: Kenapa Laga AC Milan Vs. Verona DitundaKick-off laga antara AC Milan dan Veron molor karena suatu hal..
Baca lebih lajut »