Beijing akan Tanggung Biaya Perawatan Kesuburan |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Beijing akan Tanggung Biaya Perawatan Kesuburan |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 57 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 63%

Jumlah bayi lahir di Cina turun ke rekor terendah 6,77 per 1.000 orang tahun lalu.

Jumlah bayi baru lahir turun ke rekor terendah 6,77 per 1.000 orang tahun lalu. Diperkirakan jumlah kelahiran akan terus menurun pada 2023.

Komisi Kesehatan Nasional Cina pada Agustus lalu, mengeluarkan panduan kepada provinsi tentang reformasi kebijakan untuk mendukung tingkat kesuburan. Liaoning, sebuah provinsi di timur laut Cina, mengatakan pada Mei, akan membantu pembiayaan mencakup teknologi reproduksi mulai 1 Juli.Pengumuman Beijing juga datang menjelang putusan pengadilan untuk Teresa Xu.

Prihatin dengan kecepataan populasi menua di Cina, penasihat politik pemerintah mengusulkan pada Maret, agar perempuan lajang dan belum menikah harus memiliki akses ke layanan pembekuan sel telur dan fertilisasi in vitro . Hingga saat ini, sulit bagi perempuan yang belum menikah di seluruh negeri untuk mengakses perawatan kesuburan seperti IVF dan teknologi pembekuan sel telur karena peraturan nasional bahwa mereka harus menikah.

Beberapa klinik swasta di provinsi seperti di provinsi Sichuan barat daya sudah mulai mengizinkan IVF karena kelahiran yang jatuh. Liberalisasi perawatan kesuburan secara nasional, menurut investor dan eksekutif industri, dapat meningkatkan permintaan di pasar terbesar dunia dan menekan layanan kesuburan yang terbatas.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jumlah Hulu Ledak Nuklir Dunia Meningkat pada 2023Laporan terbaru Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebut bahwa jumlah hulu ledak nuklir di seluruh dunia mengalami peningkatan dari 9.440 hulu ledak yang siap pakai pada 2022 menjadi 9.576 pada 2023. Ada sembilan negara di dunia yang tercatat memiliki hulu ledak nuklir, yakni Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel. Dari 9.576 hulu ledak tersebut, sebanyak 3.844 di antaranya berada dalam posisi terpasang pada misil ataupun pesawat dan siap menyerang sewaktu-waktu. Sedangkan sisanya berstatus cadangan. Sekitar 90 persen senjata nuklir di dunia dimiliki oleh AS dan Rusia, dua rival yang tak lepas dari warisan era Perang Dingin.  Negara-negara yang tercatat menambah jumlah hulu ledak nuklir adalah Rusia, Cina, India, Pakistan, dan Korea Utara. Cina mengalami pertumbuhan pesat senjata nuklir, dengan menambah jumlah hulu ledak nuklirnya menjadi 410 dari 350. Negara ini juga berpotensi memiliki rudal balistik antarbenua (ICBM) sebanyak Amerika Serikat atau Rusia pada akhir dekade ini. Meski Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Israel tercatat tidak menambah jumlah senjata nuklir mereka, namun negara-negara tersebut diyakini tidak tinggal diam dengan langkah negara-negara yang menambah jumlah hulu ledak nuklir. Empat negara tadi diyakini juga sedang melakukan pengembangan terhadap senjata nuklir mereka saat ini, dan diprediksi akan menambah persediaan hulu ledak di masa depan. Konflik geopolitik yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu diyakini memperburuk ancaman perang nuklir. Pada tahun lalu, Inggris dan AS merahasiakan kekuatan nuklir mereka, sesuatu yang tidak mereka lakukan di tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Rusia juga menarik diri dari perjanjian pelucutan senjata nuklir dengan AS (New START), sedangkan AS juga menangguhkan dialog bilateral dengan Rusia terkait hal yang sama.
Baca lebih lajut »

PBB: Jumlah Pengungsi Catat Rekor 110 Juta OrangPBB: Jumlah Pengungsi Catat Rekor 110 Juta OrangPBB mengatakan jumlah orang di seluruh dunia yang terpaksa mengungsi mencatat rekor 110 juta. Kepada wartawan di Jenewa, Rabu (14/6), Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, mengatakan bahwa 108,4 juta orang mengungsi akibat perang, penganiayaan atau pelanggaran hak asasi sampai...
Baca lebih lajut »

Dorong Jumlah Transaksi Digital, BTN Mobile Kembangkan Empat Fitur BaruDorong Jumlah Transaksi Digital, BTN Mobile Kembangkan Empat Fitur BaruEmpat fitur baru BTN Mobile itu khususnya untuk mempermudah transaksi valuta asing (valas).
Baca lebih lajut »

Jumlah Korban Mafia Tanah Kas Desa Terus Bertambah, Total 250 OrangJumlah Korban Mafia Tanah Kas Desa Terus Bertambah, Total 250 OrangJumlah korban mafia tanah kas desa di DIY terus bertambah, sampai saat ini sudah ada 250 orang yang melapor.
Baca lebih lajut »

Cina Bangun Proyek Raksasa Infrastruktur Air |Republika OnlineCina Bangun Proyek Raksasa Infrastruktur Air |Republika OnlineProyek raksasa ini mengalihkan kelebihan air Sungai Yangtze ke cekungan Sungai Kuning
Baca lebih lajut »

Atta Halilintar Buatkan Peternakan Sapi untuk Ameena, Jumlah Hewannya Bikin TercengangAtta Halilintar Buatkan Peternakan Sapi untuk Ameena, Jumlah Hewannya Bikin TercengangAtta Halilintar bagikan kabar terbaru mengenai peternakan sapi yang ia buat untuk sang putri Ameena, sebutkan jumlah hewan di sana sekarang sukses bikin tercengang.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 23:05:32