Emiten produsen batu bara kakap ADRO, PTBA, ITMG, telah merilis kinerja keuangan 2022. Siapa yang mampu melewati ekspektasi konsensus para analis?
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. , PT Bukit Asam Tbk. , dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. telah merilis kinerja keuangan periode 2022. Bagaimana perbandingannya dengan konsensus para analis?
Teranyar, Adaro Energy Indonesia baru saja merilis laporan keuangan tahun buku 2022. Hasilnya, top line dan bottom line emiten berkode saham ADRO itu itu kompak melesat lebih dari 100 persen. Secara terperinci, pendapatan ADRO tahun lalu tercatat melonjak 102,93 persen YoY menjadi US$8,1 miliar dari US$3,99 miliar pada 2021. Dari situ, ADRO mengantongi laba bersih sebesar US$2,49 miliar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bedanya Laporan Keuangan 2022 ADRO, PTBA, ITMG Periode di Mata KonsensusEmiten produsen batu bara kakap ADRO, PTBA, ITMG, telah merilis kinerja keuangan 2022. Siapa yang mampu melewati ekspektasi konsensus para analis?
Baca lebih lajut »
PTBA Raih Laba Rp12,5 Triliun pada 2022, Naik 59 Persen!PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba bersih pada 2022 di tengah peningkatan harga batu bara.
Baca lebih lajut »
Adaro (ADRO) Cetak Rekor Pendapatan Rp123 Triliun Sepanjang 2022Laba inti ADRO sepanjang 2022 naik 140 persen menjadi US$3,01 miliar, sementara total laba bersih mencapai US$2,83 miliar, atau naik 175 persen.
Baca lebih lajut »
ADRO Catat Rekor Kinerja Tertinggi, Laba Rp43 T di 2022Selain karena faktor cuaca, suplai dan peristiwa geopolitik yang menyebabkan harga bertahan pada level tinggi.
Baca lebih lajut »
Hasil Liga Inggris: Arsenal Cukur Everton 4-0!Arsenal, Everton, Liga Inggris 2022-2023, hasil Liga Inggris 2022-2023
Baca lebih lajut »
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Selambatnya 10 Maret 2022, Harap Bersabar!Kesepakatan ini diambil setelah Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) berdiskusi mengenai optimalisasi Guru peserta Prioritas Pertama pada formasi yang sebelumnya tidak terbuka.
Baca lebih lajut »