Menurutnya, bea masuk 200 persen tidak menjamin efektifitas dalam menekan impor barang asal China.
Malahan, kebijakan ini dinilai berpotensi menimbulkan efek domino yang merugikan industri lain dan meningkatkan impor ilegal.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa model kebijakan bea masuk 200 persen juga tidak tepat jika diterapkan secara generalisir. Sektor industri lain yang berpotensi dirugikan oleh kebijakan ini adalah industri kosmetik dan alas kaki.Peretasan PDN Hambat Sertifikasi Halal Pelaku Usaha
Kemendag Zulkifli Hasan Darmadi Durianto
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mendag akan kenakan bea masuk hingga 200 persen pada barang asal ChinaMenteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan akan mengenakan bea masuk, bahkan dengan nilai hingga 200 persen pada barang-barang asal China, ...
Baca lebih lajut »
Jika Kebijakan Bea Masuk Barang 200 Persen Diterapkan, DPR Khawatir Banjir Barang IlegalRencana penerapan tarif bea masuk bagi barang asal Tiongkok sebesar 200 persen mendapat sorotan dari Komisi VI DPR RI.
Baca lebih lajut »
Kebijakan Bea Masuk Barang 200 Persen, Anggota Komisi VI: Harus Dibarengi Penegakkan HukumAnggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto mengingatkan Kemendag RI untuk berhati-hati terkait rencananya menerapkan kebijakan bea basuk barang 200 %
Baca lebih lajut »
Barang China Masuk Indonesia Bakal Dipajaki 200 PersenKementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengenakan bea masuk hingga 200 persen untuk barang-barang impor asal China.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Ungkap Kisi-Kisi Aturan Penyelamatan Industri Tekstil RIKemenkeu tengah memfinalisasi pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP).
Baca lebih lajut »
Siap-siap, Barang China Bakal Kena Bea Masuk hingga 200%Sebetulnya perang dagang China dan Amerika Serikat (AS) ini, sudah diketahui efeknya sejak 2022 dan langsung direspons demi melindungi produk dan industri dalam negeri termasuk UMKM.
Baca lebih lajut »