Batasan harga tertinggi ini juga bertujuan untuk menciptakan kewajaran harga sehingga tidak terjadi komersialisasi.
Hesty mengatakan, banyak komponen yang dihitung dalam menetapkan batasan tarif Rp 150.000 tersebut. Mulai dari harga pembelian alat, spesifikasi, alat pelindung diri yang dipakai oleh tenaga kesehatan saat melakukan pemeriksaan, hingga jasa layanan untuk tenaga medis dan RS.
“Masyarakat dibikin bingung mau pilih yang mana, dan kualitasnya seperti apa. Kemudian permintaan dari masyarakat, banyak yang protes mengapa ini tidak ditetapkan . Jadi ini kami membantu masyarakat, ketika ingin ke pelayanan kesehatan sudah tahu persis harganya sekian,” kata Hesty.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Soal Tarif Rp 150 Ribu, Perhimpunan RS Jelaskan Komponen Harga Rapid TestPerhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) merespons upaya Kemenkes menciptakan standar harga pelayanan rapid test. Ini komponen yang perlu dihitung. Coronavirus via detikHealth
Baca lebih lajut »
Tarif Tertinggi Rapid Test Rp 150.000, Mahal atau Murah?Kemenkes telah menetapkan tarif tertinggi rapid test Rp 150.000. Ada yang menganggap murah, ada pula sebaliknya. Jadi, mahal atau murah?
Baca lebih lajut »
Perhimpunan RS Indonesia Jelaskan Penyebab Variasi Tarif Rapid TestKemenkes mengeluarkan aturan agar tarif rapid tests maksimal Rp 150 ribu. Ini karena adanya keluhan terkait harga yang berbeda-beda di RS. Apa penyebabnya? RapidTest via detikHealth
Baca lebih lajut »
WHO Dukung Kebijakan Penyederhanaan Struktur Tarif Cukai TembakauWHO menilai, penyederhanaan struktur tarif cukai tembakau merupakan salah satu cara efektif untuk mendukung pengendalian...
Baca lebih lajut »
WHO Minta Penyederhanaan Tarif Cukai Rokok di Indonesia Segera DijalankanWHO mendukung kebijakan penyederhanaan struktur tarif cukai tembakau di Indonesia
Baca lebih lajut »