Meningkatnya kedatangan PMI menjadi suatu dilema untuk Batam, di antara menyelamatkan PMI, menjaga Indonesia dari paparan Omicron, dan memastikan pengendalian penularan COVID-19 di kota kepulauan itu. Berikut artikelnya.
Puluhan PMI mengantre saat memasuki Terminal Feri Internasional Batam Centre, beberapa waktu lalu. Batam - Setiap sore di Terminal Feri Internasional Batam Centre, sekitar 150 pekerja migran Indonesia datang dari Malaysia. Jumlahnya semakin bertambah di akhir 2021, seiring dengan batas waktu penerapan kebijakan rekalibrasi pemerintah "Negara Jiran".
Satuan Tugas Khusus Penanganan COVID-19 Daerah Perlintasan Provinsi Kepri bersama Satgas Pemulangan PMI Kota Batam, Pemprov Kepri, dan Pemkot Batam harus dapat memastikan seluruh "pahlawan devisa" tertangani dengan baik dan tidak membawa serta menyebarkan virus dari negara asalnya ke Batam, apalagi ke daerah lain di Indonesia.Bagi Wali Kota Batam Muhammad Rudi, PMI adalah warga negara Indonesia yang harus diselamatkan. Meski mayoritas dari mereka bukan warga Batam.
Maka, pihaknya bersepakat untuk menyelamatkan pekerja migran, menjaga Indonesia, dan melindungi warga Batam sekaligus.Komandan Satgassus Perlintasan PMI Kepri yang juga Komandan Korem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu. Pekerjaan rumah utama dari upaya menangkal Omicron sekaligus menyambut "pahlawan devisa" yang pulang adalah memastikan karantina COVID-19 berjalan baik.
Apalagi, bagi Satgassus Perlintasan PMI Kepri, penanganan minimum untuk para "pahlawan devisa", tidak pernah menjadi pilihan. PMI harus dilayani dengan sebaik-baiknya. "Kami terapkan dua kali tes saat mereka tiba. Karena hasil RT PCR keluarnya besok harinya, maka 'swab' antigen menjadi deteksi awal kita," kata dia.Komandan Satgassus Pemulangan PMI Kota Batam yang juga Dandim 036/ Batam Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan.
"Hasil yang positif dikirim ke Jakarta untuk periksa virusnya apakah ada kaitannya dengan Omicron. Itu antisipasi kita," kata dia.Sebelum masa karantina berakhir, setiap PMI kembali menjalani tes usap RT PCR untuk memastikan kondisi tubuhnya. Bila hasilnya tetap negatif, setelah masa karantina mereka diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan masing-masing. Sebaliknya, jika positif maka mereka akan dirawat di RSKI Pulau Galang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Luhut Imbau Masyarakat tidak Liburan ke Luar Negeri |Republika OnlineDi Indonesia, Omicron telah mencapai 46 kasus dari pelaku perjalanan luar negeri.
Baca lebih lajut »
Menhub Tinjau Asmara Haji Surabaya, Kembali Disiapkan Jadi Tempat Karantina Pekerja MigranPara pekerja migran Indonesia akan ditempatkan di Asrama Haji, Sukolilo Surabaya terlebih dahulu untuk melaksanakan karantina.
Baca lebih lajut »
Menhub Minta Bandara Juanda Layani Pekerja Migran, Ini Alasannya | Ekonomi - Bisnis.comMenhub Budi meminta agar Bandara Juanda melayani kedatangan pekerja migran Indonesia.
Baca lebih lajut »
Luhut: Kasus Omicron di Indonesia Hampir Seluruhnya dari Pelaku Perjalanan dari Luar NegeriMenko Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kasus varian baru Covid-19 Omicron telah terdeteksi sebanyak 46 kasus di Indonesia yang kebanyakan berasal dari pelaku...
Baca lebih lajut »
Cegah Kepadatan di Bandara Soetta Terulang, 1.500 Kamar Karantina Buat Pekerja Migran DisiapkanAntisipasi lonjakan kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri di masa Libur Nataru (Natal dan Tahun Baru 2022) telah disiapkan 1.500 kamar karantina...
Baca lebih lajut »