Menurut Axel Bassani, cuaca yang sangat panas di Indonesia membuatnya sulit untuk berkompetisi.
Lombok Tengah, Beritasatu.com - Pembalap tim Motocorsa Ducati Racing, Axel Bassani, menghadapi tantangan cuaca panas di Sirkuit Mandalika saat berpartisipasi dalam World Superbike 2023 pada akhir pekan ini. Menurutnya, cuaca yang sangat panas di Indonesia membuatnya sulit untuk berkompetisi.
Bassani juga mengatakan bahwa trek yang terus diperbarui di Sirkuit Mandalika menjadi tantangan lain yang harus dihadapinya.Siap-siap! Pembalap WSBK Kembali Panaskan Sirkuit Mandalika Akhir Pekan Ini "Meskipun pengembangan trek adalah hal yang tidak mudah, setiap sesi latihan menjadi kesempatan baru bagi kami untuk mempelajari trek. Kita akan melihat apa yang akan terjadi nanti di akhir pekan ini," ujar Bassani dikutip Antara, Kamis .
Bassani enggan mengungkapkan strategi khusus apa pun untuk akhir pekan ini, karena semua pembalap memiliki hal yang spesial untuk dilakukan. Bassani, seorang pembalap muda asal Italia, merasa percaya diri menghadapi putaran kedua WSBK di Mandalika. Namun, ia tetap ingin memberikan yang terbaik tanpa mengungkapkan strategi khusus apa pun.Jelang Balapan WSBK: Toprak Main Paralayang, Rea Ngumpul Klub Motor Kawasaki "Tidak ada yang spesial . Semua pebalap punya sesuatu yang spesial untuk dilakukan pada akhir pekan ini, jadi lebih baik untuk kita untuk tidak mengungkapkan apa yang akan kami lakukan nanti.
Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah putaran kedua WSBK 2023. Selain itu, akan ada acara supporting race Mandalika Racing Series perdana yang diselenggarakan pada akhir pekan ini.TAG: WSBK WSBK Mandalika Superbike Axel Bassani
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Liga 1: Dibungkam Persik, Arema Akui Telat PanasArema FC kalah 2-3 dari Persik Kediri pada pekan ke-27 Liga 1 musim ini. Singo Edan baru bisa membalas dua gol di babak kedua, tapi telat panas untuk mengejar.
Baca lebih lajut »
Bumi yang Tidak Bisa DihuniGutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
Baca lebih lajut »
Cuaca Ekstrem, Pohon Tumbang Hambat Aktivitas Warga Bandung BaratSebuah pohon pinus di Jalan Gunung Putri Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, juga tumbang menimpa bangunan warung dan kabel telepon pada Selasa pagi.
Baca lebih lajut »
ASDP Ingatkan Masyarakat Potensi Cuaca Ekstrem di Merak-BakauheniASDP mengimbau seluruh pengguna jasa kapal ferry khususnya lintasan tersibuk, Merak - Bakauheni agar tetap berhati-hati saat melakukan penyeberangan.
Baca lebih lajut »