Penyidik Bareskrim langsung menahan Hendry Susanto, bos PT FSP Akademi Pro, perusahaan yang mengelola robot Trading Fahrenheit.
Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Bareskrim Polri kembali menangkap seorang pelaku yang diduga terlibat dalam kasus dugaan investasi bodong Robot Trading Fahrenheit.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis menerangkan, pihaknya menangkap empat orang yakni D, ILJ, DBC dan MF. Mereka berperan sebagai admin media sosial dan memasarkan produk Robot Tranding Fahrenheit. 2 dari 2 halamanTentang Robot Trading FahrenheitAuliansyah menjelaskan, produk Robot Trading Fahrenheit dikenalkan oleh keempat tersangka kepada calon investor. Klaimnya, uang yang ditanamkan investor dikelola secara otomatis oleh robot dan bisa terhindar dari kerugian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Robot Trading Fahrenheit, Polisi Tangkap 3 OrangDirektorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap tiga orang terkait Fahrenheit.
Baca lebih lajut »
Anda Korban Robot Trading? Laporkan ke Nomor IniBareskrim Polri membuka layanan pengaduan kasus robot trading dan binary option melalui saluran telepon (hotline) yang dapat diakses melalui pesan Whatsapp di nomor 0812-1322-7296.
Baca lebih lajut »
Bareskrim Sita Rumah Rp 15 Miliar Tersangka Robot Trading Viral BlastDittipideksus Bareskrim Polri menyita dua dua unit rumah milik tersangka kasus penipuan modus robot trading Viral Blast. Dua rumah itu bernilai Rp 15 miliar.
Baca lebih lajut »
Bareskrim sita rumah tersangka penipuan trading Viral BlastBareskrim Polri menyita rumah senilai Rp15 miliar di Surabaya milik petinggi PT Trust Global Karya (Viral Blast) yang mengoperasikan robot trading Viral Blast.
Baca lebih lajut »
Polri Buka Nomor Hotline Pengaduan Masayarakat yang Ditipu Robot Trading dan Binary Option - Sonora.idDirektorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri membuka hotline pengaduan bagi masyarakat yang tertipu oleh robot trading dan binary option.
Baca lebih lajut »