Fokus Banten pada 2022 menyelesaikan agenda-agenda di RPJMD.
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Hasil finalisasi kebijakan umum anggaran plafon dan prioritas anggaran sementara APBD tahun 2022 mematok anggaran untuk bantuan keuangan delapan kabupaten/kota. Yakni, masing-masing daerah Rp10 miliar.
Baca Juga "Fokusnya menyelesaikan agenda-agenda di RPJMD. Seperti menyelesaikan unit sekolah baru, Sport Center, pembangunan RSUD Banten 8 lantai dan pembangunan beberapa ruas jalan," kata Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo usai rapat finalisasi KUA PPAS APBD tahun 2022 di DPRD Banten di Serang, Kamis .
Ia menjelaskan, akibat adanya urusan wajib pemprov berdasarkan RPJMD 2017-2022, dan program yang harus disesuaikan dengan pemerintah pusat, Gubernur Banten Wahidin Halim mengambil kebijakan bantuan keuangan ke delapan kabupaten/kota lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya."Rp10 miliar kepada masing-masing kabupaten/kota Pertimbangannya jumlah anggaran terbatas, ada agenda janji-janji gubernur. Kita mendahulukan urusan wajib," kata Budi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mulai 2022 Pemerintah Fokus pada Rekrutmen PPPK, PNS Ditargetkan Tinggal 20 PersenMenPAN-RB dan BKN menegaskan mulai 2022 pemerintah fokus melakukan rekrutmen PPPK, sedangkan PNS akan dikurangi hingga tersisa 20 persen saja. RekrutmenPPPK
Baca lebih lajut »
Kemendagri: APBD 2022 Tetap Fokus untuk Penanganan Covid-19 |Republika OnlinePemda diharapkan bisa mengalokasikan anggaran memadai untuk Covid-19 dan dampaknya.
Baca lebih lajut »
Baru 40,25 Persen Warga Banten Terima Dosis Pertama Vaksin Covid-19Capaian vaksinasi Covid-19 di Banten masih di bawah 50 persen. Sebagai upaya percepatan, Pemerintah Provinsi Banten menambah jumlah vaksinator. Metropolitan AdadiKompas wisnudany_
Baca lebih lajut »
Vaksinasi Disorot Jokowi, Wagub Banten Keluhkan Pasokan PusatWagub Banten, Andika Hazrumy menyebut tingkat vaksinasi rendah di sejumlah daerah di Banten karena pasokan vaksin dari pusat yang rendah.
Baca lebih lajut »