Bank Syariah Indonesia (BRIS) Bakal Rights Issue 6 Miliar Saham, Pengamat: Untungkan Peminjam

Indonesia Berita Berita

Bank Syariah Indonesia (BRIS) Bakal Rights Issue 6 Miliar Saham, Pengamat: Untungkan Peminjam
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 Bisniscom
  • ⏱ Reading Time:
  • 68 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 59%

Rencana PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI rights issue 6 miliar saham baru dinilai akan mendorong produk pembiayaan lebih murah.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI akan mempertebal permodalan dengan menerbitkan 6 miliar saham Seri B melalui skema skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Langkah strategis ini dinilai akan memperluas bisnis BSI dan mendorong produk pembiayaan menjadi lebih murah sehingga memberi manfaat positif bagi konsumen.

Dia menilai potensi bisnis BSI juga masih sangat luas, salah satunya minimnya masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening bank. Ceruk pasar tersebut dinilai sangat besar dan belum dioptimalkan oleh bank-bank yang ada saat ini. Konsolidasi ini merupakan visi pemerintah untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan perbankan syariah melalui BSI. Dengan demikian BSI dapat memperbesar dan memperkuat posisinya dalam hal kapitalisasi pasar. Selain untuk memperkuat ekosistem layanan perbankan syariah di Indonesia, konsolidasi tersebut juga sebagai amanat Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 59 Tahun 2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemisahan UUS.

“BRIS belum ketahuan jumlah dananya berapa. Kemungkinan ini akan dipakai untuk mengakuisisi UUS BTN,” kata Suria. "Aset BRIS saat ini berada di peringkat 7 secara nasional sekaligus menjadi bank syariah terbesar di Indonesia," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip pada Minggu . Untuk mendukung rencana tersebut, BSI membutuhkan tambahan permodalan agar capital adequacy ratio dapat mencapai di atas 20 persen pada akhir 2025. Adapun, saat ini CAR yang dimiliki BSI berada di kisaran 17 persen. Hal tersebut juga sesuai dengan average CAR Top 10 National Bank dan menjaga level of comfort market.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

Bisniscom /  🏆 23. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

BI 'Beri Obat Kuat', Masa Depan Rupiah Cerah?BI 'Beri Obat Kuat', Masa Depan Rupiah Cerah?Bank Indonesia (BI) hari ini merilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) kuartal II-2022
Baca lebih lajut »

Laporan BI soal Aliran Modal Asing Bikin Tenang, AlhamdulillahLaporan BI soal Aliran Modal Asing Bikin Tenang, AlhamdulillahBank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia periode 15-18 Agustus 2022. BI
Baca lebih lajut »

Neraca Indonesia Surplus Hingga Bank Turki Disebut IdiotNeraca Indonesia Surplus Hingga Bank Turki Disebut IdiotNeraca pembayaran indonesia surplus, hingga Bank Sentral Turki mengejutkan pasar.
Baca lebih lajut »

Menjajal Tukar Uang Baru 2022 Pakai Aplikasi Bank Indonesia, Begini CaranyaMenjajal Tukar Uang Baru 2022 Pakai Aplikasi Bank Indonesia, Begini Caranyadetikcom ikut menjajal pemesanan uang rupiah baru 2022. Jangan lupa untuk menyiapkan KTP, nomor telepon, dan email aktif.
Baca lebih lajut »

Sasar Kelompok Remaja, Bank Indonesia Launching Digital Pay di Ponpes Al-BaroqahSasar Kelompok Remaja, Bank Indonesia Launching Digital Pay di Ponpes Al-BaroqahKantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematang Siantar, kembali melakukan launching Digital Pay di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Baroqah, Kabupaten Simalungun
Baca lebih lajut »

Perkuat Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Berdayakan 11.000 Klaster UsahaPerkuat Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Berdayakan 11.000 Klaster UsahaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI secara konsisten mendorong pelaku UMKM meningkatkan skala bisnisnya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-06 19:17:06