Wakil Kepala Bank Sentral Kateryna Rozhkova menjelaskan penjualan emas dilakukan bukan untuk menopang mata uang Ukraina, hryvnia di tengah perang dengan Rusia.
Bisnis.com, JAKARTA — Ukraina telah menjual cadangan emas di Bank Sentral senilai US$12,4 miliar atau setara dengan Rp185 triliun, sejak Rusia menginvasi negara tersebut.
Adapun Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina. Pertempuran Rusia dan Ukraina kini fokus di wilayah timur Donbas. Rusia telah mengklaim kuasa penuh atas provinsi Luhansk.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bank Sentral Ukraina Jual Emas Rp185 Triliun sejak Invasi Rusia Tahun Ini | Ekonomi - Bisnis.comWakil Kepala Bank Sentral Kateryna Rozhkova menjelaskan penjualan emas dilakukan bukan untuk menopang mata uang Ukraina, hryvnia di tengah perang dengan Rusia.
Baca lebih lajut »
China Desak Bank-bank untuk Perpanjang Pinjaman untuk Proyek Real EstatRegulator China pada Minggu (17/7) mendesak bank-bank untuk memperpanjang pinjaman kepada proyek-proyek real estat tertentu dan memenuhi kebutuhan pembiayaan pengembang jika memungkinkan. Langkah tersebut adalah upaya terbaru mereka untuk meredakan kekhawatiran yang dipicu oleh boikot angsuran...
Baca lebih lajut »
Bank DKI dan Bank NTT Teken Kerja Sama Perluas Transaksi Digital | Finansial - Bisnis.comKerja sama ini tersebut merupakan kelanjutan dari perwujudan sinergi Bank DKI dan Bank NTT dalam wadah BPD-SI.
Baca lebih lajut »
Good News, BRI Bank Terbaik di Indonesia Versi The BankerDirektur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengatakan BRI berhasil menjaga kinerja positif dan terus tumbuh di tengah hantaman pandemi Covid-19. BRI
Baca lebih lajut »
Investor Asing Ramai-Ramai Jual Saham Bank Besar RI, Ada Apa?Investor asing sempat melakukan aksi jual besar-besaran pada sesi pertama hari ini.
Baca lebih lajut »