Bank Ina (BINA) memutuskan untuk tidak membagi dividen untuk tahun buku 2022.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. milik taipan Anthoni Salim telah membukukan laba bersih pada tahun buku 2022 sebesar Rp157,04 miliar. Namun, bank tak menggunakan labanya itu untuk menebar dividen.
"Sebesar Rp31,4 miliar dibukukan sebagai pembentukan dana cadangan umum," tulis Manajemen Bank Ina dalam keterbukaan informasi pada Selasa . Pertumbuhan pesat laba Bank Ina terdorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income senilai Rp594,06 miliar, naik 151,54 persen yoy. Pada sisi intermediasi, penyaluran kredit Bank Ina pada 2022 mencapai Rp9,74 triliun, tumbuh 163,24 persen yoy. Hal ini membuat aset Bank Ina tumbuh 36,54 persen yoy menjadi Rp20,55 triliun pada 2022.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kinerja SWF INA yang Disuntik Modal oleh Jokowi dengan Saham BRI (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI)Presiden Joko Widodo menerbitkan dua peraturan tentang kepemilikan saham di Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) setelah pengalihan ke LPI.
Baca lebih lajut »
Bank Maspion (BMAS) Putuskan Tak Bagi Dividen Tahun Buku 2022Bank Maspion (BMAS) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2022.
Baca lebih lajut »
Tekan Kesenjangan, Bank-Bank China Larang Karyawan Pakai Barang MewahDi China, pekerja profesional di sektor keuangan adalah salah satu pekerja yang memperoleh gaji tertinggi.
Baca lebih lajut »
Bank Digital Masuk Daftar 10 Bank Terbaik Indonesia Versi ForbesForbes merilis 10 bank terbaik di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Survei: Bank Konvensional Lebih Banyak Digunakan daripada Bank Digital |Republika OnlineSebanyak 46 persen mengaku takut rekeningnya di-hack jika menggunakan bank digital.
Baca lebih lajut »
Jepang Waswas dengan Nasib Bank-bank yang Salurkan Kredit Rp960 Triliun ke ChinaThe Financial Services Agencys, regulator keuangan Jepang, cemas dengan kondisi yang akan menimpa China lantaran bank-bank mereka menyalurkan kredit ke negara...
Baca lebih lajut »