Non performing loan alias kredit bermasalah kerap menjadi momok buat bank. Alhasil, bank mencari cara untuk segera mengatasi masalah ini. Bagaimana caranya?
Tabungan Negara Tbk atau BTN membidik rasio kredit bermasalah atau non performing loan bisa turun ke level 2,9%. Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan untuk mengurangi rasio kredit bermasalah ini ada perbaikan dalam proses bisnis dari tahun lalu.
Sementara saat ini NPL masih berada pada level di atas 3%."Diupayakan 2,9%. Pokoknya 3% lah maksimum di 2023," kata Haru dalam konferensi pers, Kamis . Periode 2022, NPL gross Bank BTN mencapai 3,38 persen. Sementara rasio pencadangan Bank BTN pun tetap naik sebesar 1.383 bps yoy menjadi 155,65% per 31 Desember 2022. Rasio kecukupan modal Bank BTN mencapai sebesar 16,13% atau naik 233 bps per 31 Desember 2022.Menurut Haru berbagai upaya yang dilakukan BTN mampu membuat sebagian kredit bermasalah tersebut kembali normal. Sementara untuk kredit yang tak juga membaik, BTN melakukan penyelesaian, salah satunya dengan penjualan aset.
"Terhadap kredit yang sudah ada direstrukturisasi dengan adanya upaya tersebut maka NPL sebagian sudah bisa kembali menjadi normal dan performing dan tidak membaik dan kita lakukan penyelesaian penjualan aset dan komersial aset sales untuk aset bermasalah ke pihak ketiga," jelas dia.Periode 2022 BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53% yoy dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022.
Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23% yoy menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022. Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61% yoy menjadi Rp 145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Di Balik Laba Jumbo Bank-bank BesarDi tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung, sejumlah bank besar mencatat laba bersih yang spektakuler. Ekonomi AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Suku Bunga Kredit dan Simpanan Bank Terkerek Sejak Juli 2022, Ini Besarannya!Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit dan simpanan bank terkerek sejak 2022.
Baca lebih lajut »
Lewat GIFS, BSI Tegaskan Komitmen Perkuat Ekonomi Syariah RIBSI optimis industri keuangan syariah akan terus tumbuh didukung dengan capaian kinerja positif bank-bank syariah.
Baca lebih lajut »
Modal Inti Terpenuhi, Rights Issue Bank Kecil Masih Ramai Awal Tahun IniBank kecil seperti PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) hingga PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) gencar menggelar aksi korporasi rights issue.
Baca lebih lajut »
Konten YouTube Bisa Jadi Jaminan Utang, Pengamat: Bank Lebih Milih Bentuk FisikKekayaan intelektual milik seseorang seperti lagu, lukisan, hingga konten YouTube disebut bisa menjadi jaminan untuk mengambil kredit atau utang ke bank dan non bank.
Baca lebih lajut »
Lisensi Miss Universe Indonesia Tak Lagi Dipegang YPI, Bagaimana Nasib Pemenang Puteri Indonesia Selanjutnya?Selama ini, pemenang 1 Pemilihan Puteri Indonesia selalu dikirim mewakili Indonesia di ajang Miss Universe.
Baca lebih lajut »