PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) bakal rights issue sebesar Rp1,2 triliun, sekarang modalnya berapa?
PT Bank IBK Indonesia Tbk bakal melakukan Penawaran Umum Terbatas V dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue sebesar Rp1,2 triliun. Rencana ini adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan Rabu, .
"Right issues sedang dalam persiapan. Target pelaksanaan, pada semester 1 dapat effective letter dari OJK. Sesuai RUPS, right issues sebesar Rp1,2 triliun. Pembeli siaga adalah IBK Korean sebesar Rp1 triliun. Sisanya ditawarkan ke masyarakat sesuai dengan ketentuan pasar modal," kata Direktur Kepatuhan Bank IBK Indonesia, Alexander Frans Rori saat konferensi pers, Rabu .
Adapun, tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk mencapai target jangka panjang IBK Indonesia tahun 2030 yaitu untuk mencapai total aset Rp 50 triliun dan profit Rp 1 triliun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IBK Korea Standby 'Suntik' Modal ke Bank Kecil di RIPihak Korea menyiapkan sejumlah dana untuk menyuntik modal kepada bank Indonesia.
Baca lebih lajut »
Ternyata! Margin Bunga BPD Kalahkan Bank-Bank Besar RIMargin bunga bersih atau NIM Bank Pembangunan Daerah (BPD) ternyata kalahkan bank-bank besar di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Rights Issue Pan Brothers (PBRX) Tuntas, Cek Kepemilikan Keponakan Martua SitorusKeponakan konglomerat Martua Sitorus, Darwin Indigo melalui Burlingham International Ltd memiliki 18 persen saham Pan Brothers (PBRX).
Baca lebih lajut »
Pan Brothers Selesaikan Rights Issue 2023, PT Trisetijo Manunggal Utama Pegang 31,25 Persen SahamPT Pan Brothers atau PBRX menyelesaikan aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih (PMHMETD) IV atau right issue 2023
Baca lebih lajut »
Siap Rights Issue, KB Bukopin (BBKP) Segera Naik KelasKB Bukopin (BBKP) menargetkan Penawaran Umum Terbatas (PUT) melalui rights issue akan selesai pada Mei 2023.
Baca lebih lajut »