Prediksi tersebut juga merupakan imbas dari perekonomian global yang melambat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senior Economist The World Bank Ralph Van Doorn memprediksikan pertumbuhan perekonomian Indonesia akan melambat ke level nol persen atau tidak tumbuh untuk tahun ini. Kondisi tersebut akibat dampak pandemi Covid-19.
Selanjutnya Ralph memperkirakan pertumbuhan investasi turut melambat akibat ketidakpastian berakhirnya wabah Covid-19 serta penanganannya, harga komoditas rendah, dan perlemahan ekonomi global. Oleh sebab itu Ralph menyatakan berdasarkan berbagai pertimbangan dan prediksi tersebut, maka Bank Dunia telah menyiapkan skenario terburuk yaitu perekonomian Indonesia akan terkontraksi hingga 3,5 persen dari PDB.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bank Dunia Setujui Danai RI US$250 Juta untuk Tangani Covid-19Dana sebesar U$250 juta tersebut juga akan mendukung penguatan sistem nasional untuk kesiapsiagaan kesehatan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Bank Mandiri Catat Kenaikan Transaksi Harian Tarik Tunai |Republika OnlineRealisasi pemenuhan kebutuhan kas selama periode lebaran 2020 sebesar Rp 16 triliun.
Baca lebih lajut »
Bank Syariah Turunkan Target Profitabilitas |Republika OnlineProfitabilitas bank syariah akan mulai tertekan pada kuartal II.
Baca lebih lajut »
Bank Mandiri: Peredaran Uang Tunai Turun 17 Persen |Republika OnlinePandemi corona telah menggeser kebiasaan masyarakat dari transaksi tunai ke digital.
Baca lebih lajut »
Profitabilitas Bank Syariah Turun |Republika OnlineProfitabilitas bank syariah akan mulai tertekan pada kuartal II.
Baca lebih lajut »
Bank Mandiri Jaga Kualitas Kredit di bawah 4 persen |Republika OnlineProyeksi Bank Mandiri tersebut berdasarkan analisis perseroan saat ini
Baca lebih lajut »