NORMALISASI Sungai Belutu diyakini dapat mengatasi banjir yang kerap di Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara secara signifikan. Saat ini, banjir terjadi rutin setiap tahun dan semakin parah.
Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah telah berbicara dengan Pemkab Serdangbedagai dan menemui warga terdampak banjir di sejumlah tenda pengungsian. Dari pertemuan yang dilakukan dan melihat langsung kondisi di lapangan dia menilai banjir yang terjadi di Sergai sudah menjadi semacam rutinitas tiap tahun dan dengan skala yang kian besar.
Dalam dua pekan terakhir, banjir rob dan luapan Sungai Belutu merendam empat kecamatan di Sergai dengan setidaknya 5.600 warga terdampak. Pada Mei 2021, Pemkab Sergai tercatat sudah mengajukan normalisasi Sungai Belutu ke Balai Wilayah Sungai Sumatera II sebagai upaya penanganan banjir. Bukan hanya normalisasi, pemkab juga ingin agar tanggul bagian hilir ditinggikan.
Wagub mengatakan, pemprov terlebih dahulu akan mendatangkan konsultan ke Serdangbedagai. Hal itu untuk mengetahui lebih detil kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi banjir dari Sungai Belutu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hujan Lebat Banjiri Enam Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai TengahSebanyak enam kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Baca lebih lajut »
Wali Kota Depok: Tidak Ada Banjir di Depok Cuma Genangan Air |Republika OnlineKalau ada banjir, itu memang limpahan air sungai dari Kabupaten Bogor.
Baca lebih lajut »
Sungai Kapuas, Perkebunan Sawit dan Banjir yang tak Wajar di Kapuas HuluPenggiat lingkungan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat: Tak ada gunanya meratapi bencana banjir saat ini dengan saling menyalahkan dan mengutuk.
Baca lebih lajut »
Normalisasi Era Anies Mandek karena Warga Ogah Relokasi, PDIP: Pemprov yang Lalu BisaMenurut anggota fraksi PDIP ini, program normalisasi sungai di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mentok karena buruknya komunikasi antara warga dengan pemerintah, tak seperti di zaman Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. TempoMetro
Baca lebih lajut »